TRIBUNNEWS.COM - Inggris menjadi negara pertama di Barat yang mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 dari Pfizer/BioNTech.
Vaksin Covid-19 diluncurkan dengan kecepatan penuh, yaitu sekitar 11 bulan, dari konsepsi hingga persetujuan, menurut BioNTech seperti yang dilansir CNN.
Proses ini biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
Departemen kesehatan Inggris mengeluarkan persetujuan setelah selesainya uji klinis yang ketat dan analisis data yang menyeluruh selama berbulan-bulan oleh Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA).
MHRA menyimpulkan bahwa vaksin tersebut telah memenuhi standar ketat keamanan, kualitas dan efektivitas.
Kepala MHRA Dr. June Raine bersikeras bahwa "tidak ada jalan pintas" selama proses pembuatan vaksin.
Raine mengatakan uji klinis "tumpang tindih" untuk membuat kemajuan proses lebih cepat.
"Beberapa tim telah bekerja secara paralel untuk menyampaikan tinjauan ini," tambahnya.
Baca juga: Inggris Jadi Negara Pertama yang Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer, Suntikan Dimulai Pekan Depan
Baca juga: Perbandingan Vaksin Covid-19 dari Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca/Oxford, Mana yang Paling Baik?
"Kabar baik, kami memiliki vaksin yang aman dan efektif," kata ketua komite Vaksin dan Imunisasi Wei Shen Lim.
Suntikan pertama vaksin Pfizer/BioNTech dimulai pekan depan.
Pemerintah Inggris telah menentukan urutan prioritas kelompok orang yang akan menerima vaksin terlebih dahulu, mereka adalah:
1. Penghuni home care: orang tua dan perawatnya
2. Semua orang mulai usia 80 tahun dan yang lebih tua.
Pekerja medis garis depan dan pekerja sosial.
3. Semua orang mulai usia 75 tahun dan yang lebih tua.