TRIBUNNEWS.COM - Sampel darah pasien di rumah sakit negara bagian Andhra Pradesh, India Selatan menunjukkan jumlah timbal dan nikel yang berlebihan.
Pejabat medis mengatakan kepada Al Jazeera, pihak terkait menyebut temuan ini sebagai 'penyakit misterius'.
Dilaporkan lebih dari 500 orang di kota Eluru Andhra Pradesh jatuh sakit.
Para pasien mengaku merasa mual, mengalami kejang, dan pingsan pada Sabtu (5/12/2020) lalu.
Pada Minggu (6/12/2020), pihak terkait melaporkan satu pasien yang mengidap penyakit misterius tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Startup Otomotif Asal India Ini Bikin Mobil Listrik Premium, tapi Tidak Untuk Dijual
Baca juga: UPDATE Penyakit Misterius di India: 510 Orang Dirawat, Ditemukan Jejak Nikel dan Timbal dalam Darah
Menurut pernyataan pemerintah daerah, berdasarkan penemuan awal para ahli medis, penyakit misterius yang diidap para pasien diduga karena keracunan timbal dan nikel.
Dr AVR Mohan, pengawas medis Rumah Sakit Distrik Vijayawada angkat suara kepada Al Jazeera melalui telepon.
"Hingga saat ini, hasil yang kami terima dari para ahli dari AIIMS (All India Institute of Medical Science) menunjukkan, timbal dan nikel dalam jumlah berlebih dalam darah pasien, kata Dr Mohan.
"Awalnya kami mengirim 10 sampel pasien dan kemarin (Selasa (8/12/2020) kami mengirimkan 30 sampel lagi," tambahnya.
Dr Mohan menuturkan, kemungkinan hasil tes untuk 30 sampel pasien dengan penyakit misterius itu akan keluar pada Rabu (9/12/2020).
Baca juga: Potret Yulida, Wanita yang Pernah Dinikahi Aktor India Ravi Bhatia, Kini Bahagia Jadi Single Mom
Pasien Penyakit Misterius Tak Mengidap Covid-19
Koordinator pelayanan kesehatan untuk wilayah Vijayawada itu mengatakan, tidak satu pun pasien yang ditemukan mengidap Covid-19.
"Kami telah melakukan tes Covid-19 untuk masing-masing pasien, tetapi tidak ada yang positif," tambahnya.
Dr Mohan mengatakan, 72 pasien yang menderita penyakit misterius itu dirawat di rumah sakit.
"Kami telah memulangkan lebih dari 400 pasien dari rumah sakit,"katanya.
Pejabat kesehatan tersebut mengatakan, sekira enam pasien yang telah pulih dari penyakit itu mengalami serangan kejang kedua dan dibawa kembali ke rumah sakit.
"Mereka kemudian keluar dari rumah sakit," kata Dr Mohan kepada Al Jazeera.
Pejabat juga telah mengumpulkan sampel sayuran dan susu dari distrik yang terlibat untuk pengujian.
"Lebih banyak tes sedang dilakukan oleh (Institut Teknologi Kimia India) dan institut lain dan hasilnya diharapkan segera," kata pernyataan dari kantor menteri utama Andhra Pradesh.
Awalnya penyakit misterius ini dicurigai muncul dari kontaminasi air.
Namun ahli kesehatan tidak menemukan timbal atau nikel dalam sampel air yang diuji.
Pada Selasa, pihak berwenang India mengatakan, mereka tengah menyelidiki apakah organoklorin yang digunakan sebagai pestisida atau dalam pengendalian nyamuk telah menyebabkan penyakit misterius tersebut.
Baca juga: Pasangan Pengantin di India Kenakan APD Saat Pernikahan, Terungkap Fakta Memilukan Dibaliknya
Menteri Kesehatan Buka Suara
Menyoal kemunculan penyakit misterius di Andhra Pradesh, Menteri Kesehatan Negara, AK Krishna Srinivas buka suara.
"Saya mengimbau orang-orang untuk tidak panik. Jumlah pasien menurun; kurang dari 40 dilaporkan hari ini," paparnya dilansir Indian Express.
"Saya tahu orang-orang takut. Kami mencoba memahami apa yang menyebabkannya," ujarnya.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Senjata yang Membunuh Fakhrizadeh | India Diserang Penyakit Misterius
Penyelidikan Jejak Logam Berat
Sementara itu, ilmuwan dari National Institute of Nutrition (NIN), Hyderabad mengatakan, kejang menunjukkan masalah neurologis.
Ia menyebut, timnya akan meneliti kemungkinan kontaminasi logam berat.
Tim multidisiplin dari NIN terdiri dari ahli kesehatan masyarakat, ahli epidemiologi, ahli mikrobiologi dan ahli keamanan pangan.
Mereka sedang mengumpulkan sampel air, minyak nabati, dan beras.
Tim NIN khawatir, penyakit tersebut nantinya tidak hanya terbatas pada area tertentu.
"Jika itu terbawa air atau udara, orang-orang di daerah tertentu akan terpengaruh. Namun, hampir seluruh Eluru terpengaruh dalam kasus ini," ucap Hyderabad.
"Dalam kebanyakan kasus, hanya satu anggota keluarga yang terkena, yang juga membingungkan," lanjutnya.
Seorang pejabat kesehatan menyebut, hampir semua orang dari 70 persen wilayah kota terkena dampak dan berasal dari perkotaan Eluru.
Sedangkan, pedesaan Eluru dan daerah sekitarnya tidak terpengaruh.
Cerita Pasien
Para pasien yang mengalami penyakit misterius tersebut menceritakan pengalamannya.
Mereka yang menderita kejang mengalami ketakutan dan terguncang.
V Ganesh (24), penduduk Dakshina Veedhi, mengatakan bahwa dia sekarang takut sendirian.
"Sekitar jam 7 pagi di hari Minggu, orang tua saya dan saya bertemu dengan beberapa kerabat. Hal berikutnya yang saya ingat adalah bangun di rumah sakit pemerintah sekitar jam 11 pagi," kata Veedhi.
Dia menambahkan, ayahnya bercerita bahwa Veedhi kejang dan pingsan.
Meskipun begitu, Veedhi akhirnya kembali pulih pada pukul 1 siang waktu setempat.
Ia pun segera kembali ke rumah.
"Saya beruntung karena orang tua saya ada di dekat saya. Sekarang saya takut sendirian, bagaimana jika terulang dan tidak ada yang membantu," ujarnya.
Hal serupa dialami oleh Shakila Begum (26), warga Ashok Nagar.
Baca juga: Penyakit Misterius di India: 455 Orang Dirawat di Rumah Sakit, Alami Gejala Mual, Kejang dan Pingsan
Begum mengatakan, lima anggota keluarganya jatuh sakit dalam beberapa jam pada Senin (7/12/2020) sore waktu setempat.
"Anak laki-laki saya yang berumur tujuh tahun muntah setelah makan siang. Saya memandikannya dan mendudukannya di kursi, tetapi dia langsung pingsan," katanya.
Kemudian, anaknya kembali muntah dan kejang.
Begum segera menelepon suaminya, tetapi dia juga jatuh pingsan setelah itu.
"Saya terbangun di ambulans. Dalam beberapa jam berikutnya, tiga anggota keluarga kami yang lain jatuh sakit dengan cara yang sama."
"Kami mengira ada kaitannya dengan air, karena terjadi setelah minum air atau mandi," ujar Begum.
Dirinya juga mengaku sangat takut dan khawatir.
Begum mengalami sakit badan sejak saat itu.
"Bagaimana jika itu terjadi lagi?" cemasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani, Citra Agusta Putri Anastasia)