TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menguraikan rencananya untuk mengatasi pandemi virus corona dalam 100 hari masa kepresidenannya.
Joe Biden mengumumkan tujuan utamanya dari markas transisi di Wilmington, Delaware.
Biden pun menyoroti beberapa hal terkait wabah yang melanda seluruh dunia dan menempatkan AS sebagai negara dengan total infeksi terbanyak.
Selain berfokus pada vaksin Covid-19, Biden menuturkan, jika memungkinkan pemerintahannya akan membuka kembali sekolah dan mewajibkan pemakaian masker.
Baca juga: Biden Tunjuk Lloyd Austin Pimpin Pentagon, Menhan Kulit Hitam Pertama AS dalam 200 tahun
Baca juga: Dikenal Dekat dengan Trump, Presiden Meksiko Dikabarkan Mulai Akui Kemenangan Joe Biden
Sebelumnya, Biden akan memilih Jaksa Agung California Xavier Becerra untuk menjadi Menteri Kesehatan dan menunjuk mantan Penasihat Ekonomi Obama Jeff Zients sebagai Koordinator Virus Corona Gedung Putih.
"Saya benar-benar yakin dalam 100 hari, kita bisa mengubah situasi (penyebaran Covid-19)," ungkap Biden, yang Tribunnews lansir dari Al Jazeera.
Sembari mengulangi janji yang dibuat dalam kampanye, Biden mengatakan dia akan meminta publik Amerika untuk secara sukarela memakai masker selama 100 hari.
"Sebagai presiden baru, saya akan berbicara langsung dengan rakyat Amerika. Lihat apa yang saya katakan sekarang: 'Kami membutuhkan bantuan Anda. Pakai masker hanya untuk 100 hari'," ucap Biden.
Baca juga: Sempat Enggan Akui Kemenangan Joe Biden, Presiden Meksiko Disebut Mulai Terima Kekalahan Trump
Baca juga:Susunan Sementara Kabinet Joe Biden: Pensiunan Jenderal Lloyd Austin Dipilih Jadi Menteri Pertahanan
Rencana 100 Hari Kerja Joe Biden
Biden ingin melihat 100 juta dosis vaksin dikirim ke Amerika dalam 100 hari pertama pemerintahannya.
100 hari kerja merupakan periode waktu yang dianggap penting untuk keberhasilan kepresidenan baru.
Kasus virus corona baru melonjak di AS dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Kamis (10/12/2020) berdasarkan data yang diakses Tribunnews lewat worldometers.info, total infeksi virus corona di AS mencapai 15,8 juta.
Lebih dari 296,7 ribu orang telah meninggal akibat penyakit tersebut di AS.
Selain Becerra dan Zients, Biden mengatakan dia akan menunjuk Dr Vivek Murthy menjadi Ahli Bedah Umum AS, Dr Rochelle Walensky sebagai Direktur Pusat Pengendalian Penyakit.
Lalu, Dr Marcella Nunez-Smith ditunjuk Biden untuk memimpin gugus tugas Covid-19.
Sementara, Biden menunjuk Dr Fauci akan menjadi Kepala Penasihat medis presiden.
"Ini adalah tim inti perawatan Covid saya," papar Biden.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)