TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pendukung Donald Trump berujung ricuh pada Sabtu (12/12/2020) malam waktu setempat.
Kelompok Proud Boys dilaporkan bentrok dengan Antifa, Deutsche Welle mengabarkan.
Para pendukung Trump turun ke jalan untuk membela klaim sang presiden bahwa Pemilihan Presiden AS 2020 dicurangi, dan Joe Biden dengan salah dinyatakan sebagai pemenang.
Stop The Steal
Aksi demonstrasi itu, di mana hanya beberapa orang yang mengenakan masker, diprakarsai oleh Stop The Steal, yang berkaitan dengan Roger Stone, sekutu Donald Trump.
Trump memberikan respons terhadap aksi protes itu melalui Twitter-nya.
Baca juga: Mahkamah Agung AS Tolak Gugatan Donald Trump untuk Batalkan Hasil Pilpres, Joe Biden Pemenangnya
Baca juga: Trump Disebut Berencana Gelar Acara Spektakuler saat Pelantikan Joe Biden Demi Rebut Perhatian
"Wow! Ribuan orang bekumpul di Washington (D.C.) untuk Stop the Steal. Tidak tahu tentang ini, tapi saya akan menemui mereka!"
Pada dini hari, iring-iringan mobil presiden melewati oleh para pengunjuk rasa.
Helikopter Marine One yang membawa Trump ke pertandingan sepak bola Angkatan Laut melewati rapat umum di National Mall pada sore hari, dan disambut dengan sorak-sorai dari kerumunan.
Penyelenggara dan kelompok gereja mendesak para pendukungnya untuk berpartisipasi dalam "pawai Jericho" dan pertemuan doa.
Selain di D.C, protes juga direncanakan di negara bagian di mana kampanye Trump menentang hasil pemilu, seperti Georgia, Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Nevada, dan Arizona.
Semua klaim kampanye Trump tentang penipuan pemilu telah ditolak oleh pengadilan negara bagian dan federal.