News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Gerhana Matahari di Argentina | Turki Dinilai Condong ke Rusia dan China

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POPULER Internasional: Gerhana Matahari di Chile dan Argentina | Turki Condong ke Rusia dan China

TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.

Gerhana matahari berlangsung dua menit membuat Chile selatan dan Argentina menjadi gelap gulita.

Electoral college konfirmasi kemenangan Joe Biden dalam sebuah pertemuan di masing-masing negara bagian pada Senin (14/12/2020).

Sementara itu, viral di TikTok mahasiswa Indonesia di Taiwan yang menemukan laptop di tempat sampah.

Pengamat menyebut tekanan AS dan Eropa kepada Turki justru membuat Turki semakin dekat dengan Rusia dan China.

1. Gerhana Matahari Menutup sebagian Chile, Sementara Argentina Gelap Gulita Sekira 2 Menit

Gerhana matahari berlangsung dua menit membuat Chile selatan dan Argentina menjadi gelap gulita sekira dua menit pada Senin (14/12/2020).

Pengamat kesulitan memantau gerhana karena wilayah tersebut dilanda hujan deras.

Tetapi, pada saat-saat terakhir, awan terbelah sehingga fenomena tersebut dapat dilihat di sebagian wilayah.

"Itu indah, unik," kata Matias Tordecilla kepada AFP dari kota Pucon, tepi Danau Villarrica, Chile.

"Kenyataannya adalah, tidak ada yang memiliki minat untuk melihatnya (gerhana matahari) karena cuaca dan awan," ucapnya.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020

Baca juga: Gerhana Bulan Penumbra Hari Ini Selasa 30 November 2020, Ini Waktu Puncak Gerhana-nya

Ilustrasi gerhana matahari total. Gerhana matahari berlangsung dua menit membuat Chile selatan dan Argentina menjadi gelap gulita, Senin (14/12/2020). (Istimewa)

Matias juga menyebut di menit-menit terakhir, gerhana matahari dapat disaksikan "itu adalah keajaiban".

Menurutnya, gerhana matahari ini merupakan fenomena yang tak hanya dilihat dengan mata tetapi dirasakan dengan hati.

Untuk diketahui, Matias dan keluarga menempuh perjalanan 10 jam untuk dapat melihat gerhana matahari.

Baca juga: Hari Ini Ada Gerhana Bulan Penumbra, Perlukah Menggelar Shalat Gerhana?

Antusiasme Turis Asing di Argentina

Di tempat terpisah, Patagonia, Argentina, beberapa keluarga dan turis asing mendirikan kemah di kota Villa El Chocon dan Piedra del Aguila.

baca selanjutnya >>>

2. Electoral College Konfirmasi Kemenangan Presiden Terpilih Amerika Joe Biden

Joe Biden berhasil menaklukkan negara bagian yang menjadi penentu kemenangannya sebagai presiden Amerika Serikat.

Dilansir Sky News, anggota electoral college berkumpul pada Senin (14/12/2020) malam waktu setempat atau Selasa pagi untuk memberikan suara resmi mereka.

California, negara bagian dengan populasi terbanyak, memberikan semua 55 suara elektoralnya kepada Joe Biden.

Jumlah tersebut secara resmi membuat Biden meraih suara aman 270 votes untuk bisa memasuki Gedung Putih.

Nantinya ketika semua negara bagian selesai menghitung, Biden akan mengungguli Trump dengan suara elektoral 306-232.

Baca juga: Electoral College Akan Resmikan Pemenang Pilpres Amerika 2020, Ini 5 Hal yang Jadi Sorotan

Baca juga: Kondisi Terbaru Cedera Kaki yang Dialami Joe Biden: Sembuh Sesuai Harapan Dokter

Presiden terpilih AS Joe Biden setelah acara di The Queen Theatre di Wilmington, Delaware, pada 1 Desember 2020 (CHANDAN KHANNA / AFP)

Sementara itu, Donald Trump mengumumkan bahwa Jaksa Agung William Barr akan mundur dari jabatannya.

William Barr mengundurkan diri di tengah ketegangan yang berkepanjangan dengan presiden atas klaim kecurangan pemilu dan penyelidikan terhadap putra Biden, Hunter.

"Sesuai surat, Bill akan pergi sebelum Natal untuk menghabiskan liburan bersama keluarganya," cuit Trump.

Donald Trump telah memalui jalan terjal untuk membuktikan klaimnya bahwa Joe Biden melakukan kecurangan.

Namun pengesahan kemenangan Biden dari Electoral College merupakan pukulan terbesarnya.

baca selanjutnya >>>

3. VIRAL Mahasiswi Indonesia di Taiwan Temukan Laptop Core i7 Terbuang di Tempat Sampah, Ini Ceritanya

Viral seorang mahasiswi Indonesia yang berkuliah di Taiwan menemukan laptop yang dibuang di tempat sampah. (tiktok.com/@gppsambataja)

Cerita seorang mahasiswi yang menemukan laptop di tempat sampah viral di media sosial.

Cerita tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @gppsambataja pada Rabu (6/12/2020) lalu.

Dalam video tersebut, akun @gppsambataja menemukan sebuah laptop yang terbuang di tempat sampah di Taiwan.

Baca juga: VIRAL Aksi Bocah-bocah Rebutan Nasi Kotak setelah Salat Jumat, Ada yang Sampai Menangis

Baca juga: VIRAL Pernikahan Unik Fangirl K-Pop: dari Mahar Berlogo EXO hingga Kedatangan Kai Member EXO

Awalnya, mahasiswi Indonesia di Taiwan ini menyorot sesuatu yang aneh di tumpukan sampah dalam kardus.

Setelah ditelusuri, rupanya ia menemukan laptop berwarna silver dalam tumpukan sampah tersebut.

Tak hanya itu, laptop Asus dengan spesifikasi Intel core i7 yang ia temukan memiliki kondisi luar yang cukup bagus.

Temannya pun sampai heran kala mengetahui kondisi laptop tersebut masih sangat bagus dan tidak memiliki kecacatan.

Adapun laptop dengan spesifikasi Intel core i7 juga memiliki harga yang tidak murah, yakni berkisar belasan juta rupiah.

Baca juga: Viral Sejoli Menikah dengan Mahar Ikan Cupang, Calon Istri Sempat Tak Percaya, Tapi Ini Maknanya

Baca juga: VIRAL Persiapan Pernikahan Sudah 80%, Wanita Ini Gagal Menikah karena Calon Suami Selingkuh

"Awalnya banyak hal lain kayak raket, sofa, kursi, kasur, sepatu, light stick di tempat sampah dan yaudah aku berusaha biasa, tapi ini," tulis akun @gppsambataja dalam videonya.

"Kemarin-kemarin sepatu, raket, sofa, baju, aku berusaha stay cool. Ini apa kok Laptop i7 woy, di tempat sampah?" tambahnya.

baca selanjutnya >>>

4. Tekanan AS dan Eropa Memaksa Turki Makin Dekat ke Rusia dan China

Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Recep Tayyip Erdogan berpidato pada pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, pada 28 Oktober 2020. (Adem ALTAN / AFP)

Seorang penulis dan analis politik bidang Asia Timur, Tom Fowdy, menilai sanksi keras AS dan Uni Eropa terhadap Turki, akan membawa Turki justru semakin dekat ke Rusia dan China.

Ulasan Tom Fowdy ini dimuat di laman media Russia Today, Selasa (15/12/2020) WIB. Fowdy menekankan, Tayyip Erdogan telah mengubah cukup dalam posisi Turki.

Washington telah menjatuhkan sanksi terhadap lima pejabat tinggi Turki, terkait pembelian sistem antirudal S-400 dari Rusia.

Keputusan Turki itu tak dikehendaki AS, mengingat klaim bahaya intelijen dan keamanan. AS kemudian mencoret Turki dari daftar pemesan jet tempur tercanggih F-35.  

Baca juga: Pemerintah AS Hukum Lima Pejabat Turki, Ankara Bakal Melawan Washington

Baca juga: Eks PM Turki Tuduh Erdogan Khianati Turki Sesudah Jual Saham Bursa Efek Istanbul ke Qatar

Sementara Uni Eropa mengancam akan menghukum Turki terkait usaha penguasaan sumber minyak dan gas di Laut Tengah.

Perubahan Tren Global Meningkatnya Populisme

Posisi Turki terhitung sangat unik, karena ia anggota NATO, yang seharusnya mematuhi aturan-aturan dalam pakta militer tersebut.

Perselisihan tajam antara Turki dan AS serta Uni Eropa, menurut Tom Fowdy memperlihatkan kerenggangan geopolitik yang terus tumbuh di antara mereka.

“Ini adalah bagian dari tren global, di mana kebangkitan populisme telah menantang struktur aliansi yang dulunya dianggap ortodoks,” kata Fowdy.

“Pergeseran Ankara telah dipercepat pemerintahan Presiden Erdoğan dan meningkatnya otoritarianisme serta memperjuangkan nasionalisme Turki,” imbuhnya.

baca selanjutnya >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini