Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ingin memberikan pelajaran kepada para pemfitnah almarhumah anaknya, Kyoko Kimura (43), ibu Hana Kimura (saat meninggal berusia 22 tahun), pegulat profesional Jepang dari ayah WNI dan ibu Jepang, mengajukan seorang pria ke polisi Kamis ini (17/12/2020).
"Pria itu mencoba menghubungi saya dengan rasa menyesal dan saya mempercayainya. Tetapi proses hukum harus jalan terus agar semua menjadi pelajaran," papar Kyoko Kimura.
Kyoko berharap kejadian ini menjadi jera untuk mencegah terulangnya tragedi tersebut karena kelakuan pria dianggap kriminal dengan melakukan fitnah kepada Hana Kimura lewat internet chatting media sosial.
Hana yang meninggal di rumahnya di Tokyo pada 23 Mei karena di buli banyak anggota masyarakat Jepang.
Hana pun sempat menuliskan di twitter, "Hampir 100 opini setiap hari. Saya tidak dapat menyangkal bahwa saya terluka. Mati, tidak menyenangkan, menghilang, aku selalu memikirkanku. Terima kasih ibu yang sudah melahirkanku."
Twitter tersebut kini sudah dihapus.
"Bagaimanapun, saya ingin (laki-laki) itu menebus dosa mereka dan memulai kembali, dan saya berharap tidak ada lagi orang seperti Hana jadi korban dan kami yang akan merasa sedih."
Lelaki itu dianggap memfitnah dan menghina Hana.
Proses penyelidikan yang mengarah ke pemeriksaan dokumen. Kemudian, dalam kesempatan pemeriksaan dokumen ini, Kyoko berharap dapat mencegah terjadinya cedera fitnah serupa kepada dan oleh orang lain.
Di sisi lain, Kyoko tidak ingin pria diidentifikasi dan diekspos secara online dan menjadi sasaran kritik.
"Saya berharap bahwa rantai kebencian negatif tidak akan terjadi, dan saya ingin (manusia) menebus dosa-dosa mereka dan hidup bahagia dengan baik."
Hana muncul di program realitas populer Fuji TV "Terrace House". Perilaku selama program musim semi ini berulang kali "membara", dan kata-kata tak berperasaan membanjiri twitter. Hana yang meninggal di rumahnya di Tokyo pada 23 Mei.
Setelah kematian Hana, Kyoko mengejar tanggung jawab pihak program, mengatakan bahwa ada "Aori" (Red: kesalahan) untuk Hana. Pihak Fuji TV membantah "Aori" dalam laporan verifikasi, dan telah didengar oleh Komite Hak Asasi Manusia Penyiaran dari Organisasi Peningkatan Program dan Etika Penyiaran (BPO).
Kyoko sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah fitnah, dan bersiap untuk mengungkapkan pendapatnya dalam tim proyek LDP (partai liberal demokrat) dan membentuk NPO (Yayasan) untuk menghapus fitnah.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com