4. Kapal Jepang yang Terlibat Tumpahan Minyak Mauritius Pecah
Sebuah kapal induk Jepang yang kandas di terumbu karang di Mauritius sejak bulan Juni lalu pecah, kata pihak berwenang pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
Dilansir Reuters, kondisi MV Wakashio memburuk pada pagi hari dan terbelah pada sore hari, kata Komite Krisis Nasional Mauritius.
Sebelumnya, kapal itu menabrak terumbu karang pada 25 Juli.
Kapal menumpahkan sekitar 1.000 ton bahan bakar minyak dan membahayakan karang, ikan, dan kehidupan laut lainnya.
Beberapa ilmuwan menyebut insiden itu sebagai bencana ekologi terburuk di negara itu.
5. PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri
Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan pada hari Jumat, 28 Agustus 2020 bahwa dia akan mengundurkan diri karena penyakit usus kronisnya yang kambuh.
Dengan itu, ia mengakhiri tugasnya yang hampir delapan tahun sebagai pemimpin terlama di Jepang, di tengah pandemi virus corona, dengan banyak ambisi politiknya yang belum terwujud.
Menurut Kyodo News, Abe, yang baru empat hari lalu mencatat rekor bertahan selama 2.799 hari berturut-turut, akan meninggalkan jabatannya tanpa mencapai tujuannya yang telah lama dicita-citakan, termasuk mengubah Konstitusi pasifis Jepang atau melihat Olimpiade Tokyo saat masih menjadi pemimpin negara.
"Karena saya tidak lagi dalam kondisi untuk menanggapi mandat rakyat dengan percaya diri, saya telah memutuskan bahwa saya tidak boleh tetap menjabat sebagai perdana menteri," kata pria berusia 65 tahun itu pada konferensi pers yang disiarkan televisi secara nasional.
Abe mengatakan dia bisa mengendalikan penyakitnya, kolitis ulserativa, yang juga menyebabkan pengunduran diri pertamanya sebagai perdana menteri pada 2007, terkendali selama sebagian besar masa jabatannya.
Tetapi dia mulai merasa kelelahan sejak pertengahan Juli dan didiagnosis kambuh lebih awal bulan Agustus.
Abe mengatakan dia pikir itulah waktu yang tepat untuk mundur dari jabatannya karena dia yakin jumlah kasus baru virus corona telah mengalami tren turun.
Dia juga telah mampu menyusun langkah-langkah baru untuk melawan pandemi, termasuk rencana untuk mengamankan vaksin yang cukup untuk semua penduduk dan memperluas kapasitas pengujian hingga 200.000 sehari.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)