TRIBUNNEWS.COM, AS - Sebuah van yang diparkir di kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, meledak pada pagi hari Natal.
Ledakan ini menyebabkan tiga orang terluka dan memutus jalur komunikasi di negara bagian itu.
Sosok yang diperkirakan jenazah manusia ditemukan dekat lokasi ledakan beberapa saat kemudian, menurut media AS.
Polisi yakin ledakan dahsyat ini terjadi secara disengaja.
Petugas yang memeriksa laporan tembakan tepat sebelum pukul 06:00 waktu setempat menemukan sebuah camper van [mobil van yang biasa digunakan untuk kemping] yang menyiarkan pesan peringatan untuk meninggalkan daerah tersebut.
Baca juga: Ledakan Dahsyat Guncang Kota Nashville Amerika di Tengah Perayaan Natal 2020
Van itu meledak beberapa menit kemudian.
Seorang petugas polisi terlempar karena kekuatan ledakan, menurut laporan resmi
Polisi telah merilis gambar van tersebut- yang digambarkan oleh polisi Nashville sebagai kendaraan rekreasi (RV) - yang tiba di tempat kejadian pada hari Jumat pagi.
Van itu meledak di luar sebuah gedung milik perusahaan raksasa telekomunikasi AT&T, yang juga menempati gedung perkantoran di dekatnya.
Bangunan di sekitar lokasi ledakan mengalami kerusakan struktural, jendela-jendela pecah, dan pohon-pohon tumbang.
Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan air dari pipa yang rusak mengalir ke dinding dan alarm berbunyi keras.
Sistem darurat polisi lumpuh di sebagian besar Tennessee. Penerbangan keluar dari Bandara Internasional Nashville sempat dihentikan karena kerusakan yang diakibatkan oleh ledakan itu tetapi sekarang sudah beroperasi kembali.
'Rasanya seperti bom'
Motif di balik ledakan ini belum diumumkan, polisi juga belum mengetahui pelakunya.
Sejumlah orang dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa, seorang juru bicara mengatakan pada Associated Press-AP.
Belum diketahui, apakah ada orang di dalam van itu saat ledakan terjadi, kata polisi.
FBI memimpin investigasi ledakan ini. Agen dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak juga ikut terlibat.
Seorang warga, Buck McCoy, mengatakan ia terbangun karena ledakan itu.
Dia mengunggah video di Facebook, memperlihatkan kerusakan yang terjadi, dengan suara alarm yang berbunyi keras.
"Semua jendela di tempat tinggal saya, meledak hingga terlempar ke ruang sebelah. Jika saya berdiri di situ, kejadiannya pasti sangat mengerikan," kata McCoy pada AP.
"Rasanya seperti ledakan bom. Sebesar itu ledakan terjadi."
Ledakan itu terjadi di daerah yang dikenal akan restoran-restoran dan kehidupan malamnya di kota Nashville.
"Hingga saat ini, kami yakin ledakan ini merupakan tindakan yang disengaja," kata juru bicara kepolisian Don Aaron kepada wartawan.
Rekaman CCTV yang diunggah di Youtube memperlihatkan saat-saat sebelum ledakan, ketika sebuah peringatan terdengar, "Bila Anda dapat mendengar pesan ini, evakuasi diri Anda sekarang juga".
Kemudian, suara ledakan yang keras, api, dan asap memenuhi layar.
Polisi lalu mulai mengetuk pintu dan mengevakuasi warga karena peringatan itu, tanpa tahu apakah atau kapan ledakan bisa terjadi.
Ledakan itu melukai seorang polisi, kata surat kabar lokal, dan membuat polisi lain kehilangan pendengaran.
"Seperti ada bom yang meledak," kata Wali Kota Nashville John Cooper. Ia meminta warga untuk menjauhi lokasi ledakan.
"Serangan pada pagi hari ini ditujukan untuk menciptakan kekacauan dan ketakutan pada masa damai dan pengharapan, tetapi semangat kota ini tidak dapat dirusak," katanya
Dalam sebuah cuitan di Twitter, Gubernur Bill Lee meminta 'semua sumber daya yang dibutuhkan' untuk menginvestigasi ledakan ini dan siapa pelakunya.
Presiden Trump telah mendapat laporan atas kejadian ini, demikian pula presiden terpilih AS, Joe Biden.
Mengutip kantor berita AFP, Biden telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia dan istrinya Jill Biden "berterima kasih kepada semua pihak yang pertama kali menindaklanjuti insiden tersebut, dan berharap mereka yang terluka segera pulih."