Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kebijakan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga belakangan ini mendapat banyak kritikan antara lain dari Haruo Yamazaki, Wakil Ketua Federasi Grosir Pasar Grosir (ikan) Toyosu di Tokyo.
"Bukan soal besar atau kecil subsidi bagi UKM di Tokyo, apalagi uang sejumlah 400.000 yen per UKM. Tapi alasan memberikan uang itu sama sekali tidak jelas bagi kami, mengapa jumlahnya segitu dan apa alasannya, semua tidak diungkap pemerintah," papar Yamazaki, Kamis (14/1/2021) di NTV.
Permintaan pemerintah untuk menutup toko jam 8 malam juga membingungkan.
"Saat itu justru lagi peak, banyak yang beli ikan kami, tetapi kemudian harus tutup jam 8 malam, ini sangat merugikan kami," tambahnya.
Baca juga: Mulai Hari Ini Masuk Jepang Harus Tandatangani Surat Sumpah, Jika Melanggar Langsung Dideportasi
Menurutnya, kalau sudah 50 persen penjualan terjadi dipastikan perusahaan di Jepang akan banyak bangkrut dalam waktu dekat ini.
"Kita untuk makan tiap hari saja berjualan hanya mendapat untung sangat sedikit. Apalagi jam 8 malam disuruh tutup di mana saat itu justru banyak customer yang berbelanja. Rusak bisnis kita dalam waktu mendatang," kata dia.
Tidak seperti di masa-masa sebelumnya, tiap UKM mendapatkan subsidi 2 juta yen, kali ini maksimal hanya 400.000 yen subsidi per UKM yang melakukan usaha di Jepang, terkait dengan PSBB di 11 wilayah yang ada di Jepang termasuk Tokyo tentunya.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com