Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menyewa seorang profesor hukum yang pernah berbicara pada unjuk rasa sebelum kerusuhan di gedung Capitol AS untuk membantu membelanya dalam persidangan pemakzulan.
Hal itu disampaikan dua sumber yang akrab dengan masalah ini seperti dilansir Reuters, Kamis (14/1/2021).
“Profesor hukum John Eastman, yang bergabung dengan pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani di atas panggung pada unjuk rasa 6 Januari, sedang dipertimbangkan untuk bergabung dalam tim pengacara Trump,” kata dua sumber itu.
Eastman, 60 tahun, yang mengklaim adanya kecurangan pemilu yang tidak berdasar pada unjuk rasa itu, tidak akan mengkonfirmasi atau menyangkal apakah dia akan mewakili Trump, dengan alasan hak istimewa pengacara-klien.
Baca juga: Ikuti Jejak Twitter dan Facebook, Youtube Juga Blokir Channel Donald Trump
Ditanya apakah dia bersedia, Eastman mengatakan: "Jika Presiden Amerika Serikat meminta saya untuk mempertimbangkan membantunya, saya pasti akan memberikan pertimbangan."
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang Eastman dan telah menolak untuk mengomentari Giuliani.
Baca juga: Trump Dilaporkan Marah kepada Ivanka dan Jared Kushner karena Berencana Hadiri Pelantikan Joe Biden
DPR AS pada hari Rabu menjadikan Trump sebagai presiden AS pertama yang dimakzulkan dua kali, mendakwanya dengan melakukan penghasutan untuk pemberontakan ketika anggota parlemen sedang bersidang untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dalam pemilu 3 November.
Eastman adalah seorang mantan panitera untuk Hakim Agung AS Clarence Thomas, mewakili Trump bulan lalu dalam gugatan hukum pemilu yang gagal.
Pada unjuk rasa itu, Eastman, yang hingga Rabu adalah seorang profesor di Chapman University di California, berbicara tentang "folder rahasia" surat suara yang digunakan untuk mencurangi pemilu sebelum Trump naik panggung dan mengulangi klaim yang mediskreditkan bahwa pemilihan itu dicuri darinya.
Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Serbu Capitol sebagai Perusuh: Harusnya Hormati Tradisi dan Sejarah
Anggota fakultas dan mahasiswa, antara lain, kemudian menyerukan agar Universitas Chapman memecat Eastman.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (13/1/2021), presiden universitas mengatakan kesepakatan telah dicapai di mana Eastman akan segera pensiun dari Universitas Chapman.
Eastman mengatakan kepada Reuters dia tidak percaya dia melakukan sesuatu yang salah. Dia juga tidak berpikir Trump memiliki kesalahan. "Tidak ada kesalahan apapun," katanya.
Eastman berada mendapat kecaman pada musim panas lalu atas opini yang ditulisnya di Newsweek yang mempertanyakan apakah Wakil Presiden terpilih Kamala Harris memenuhi syarat untuk menjabat karena orang tuanya bukan warga negara AS atau penduduk tetap.