Ketika dia melakukannya, dia mengatakan kepada mereka, dia mencintai mereka dan untuk "pulang" sambil mengulangi klaimnya yang tidak berdasar tentang pemilihan yang curang.
Beberapa pembantu Trump sendiri tercengang dengan perilakunya.
"Ketika orang-orang menyerbu Capitol, Anda seharusnya berjalan ke ruang pers dan melakukan konferensi pers dan meminta mereka untuk berhenti,” katanya.
Suasana hati Trump memburuk sejak hari itu. Dia secara pribadi mengomel tentang keputusan Twitter memblokir akunnya. Bahkan dimatikan selama-lamanya.
Trump berusaha keras menemukan platform alternative. Tapi menantu laki-laki dan penasihat seniornya, Jared Kushner, membantu mencegah upaya asisten lain untuk membuatnya mendaftar di situs media sosial sayap kanan.
Kushner meyakinkan bukan format terbaik untuk presiden. Perwakilan Kushner menolak berkomentar. Pence dan Trump tidak berbicara selama berhari-hari setelah kerusuhan Capitol.
Wakil Presiden AS harus dibawa ke tempat aman di ruang bawah tanah Capitol setelah perusuh yang menerobos gedung, meneriakkan "Gantung Mike Pence”.
Para pejabat dan mantan pejabat Gedung Putih mengatakan mereka terkejut melihat bagaimana Trump memperlakukan Pence, yang bertahun-tahun jadi pasangannya yang setia.
Mereka tersengat kritik Trump dan desakan Wapres dapat campur tangan membatalkan hasil Electoral College.
Trump juga tidak pernah menelepon Pence di masa-masa sulitnya. Senin, kedua pria itu bertemu empat mata di Oval Office.
Pertemuan itu kemungkinan mengikuti permohonan Ivanka Trump dan Jared Kushner. Kedua pria itu kemudian tampak akrab dan tertawa bersama. "Bahasa tubuhnya bagus," kata pejabat itu.
Keesokan harinya, Pence menulis kepada Ketua Dewan Demokrat Nancy Pelosi, dia tidak akan melaksanakan Amendemen ke-25
Penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan penasihat Gedung Putih Pat Cipollone termasuk di antara mereka yang diyakinkan orang lain, agar tidak bersikap sembrono.
Menlu Pompeo Curi Kesempatan Buat Keputusan Signifikan
Namun beberapa orang di pemerintahan memanfaatkan kesempatan mendorong perubahan kebijakan yang signifikan sebelum meninggalkan kantor.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, misalnya, terus maju dengan langkah internasional yang kontroversial, tanpa berkoordinasi sepenuhnya dengan Gedung Putih.
Di antaranya keputusan menghapuskan pembatasan interaksi pemerintah AS dengan pejabat Taiwan, yang membuat marah China.
Tindakan Pompeo lainnya selama seminggu terakhir termasuk memasukkan Kuba ke daftar negara sponsor terorisme ke AS.
Pompeo juga memasukkan kelompok Houthi di Yaman sebagai organisasi teroris. Trump diperkirakan tidak terlibat langsung pembuatan kebijakan tersebut.
Pada Selasa, Trump mengunjungi tembok perbatasan AS-Meksiko dekat Alamo, Texas. Mendirikan penghalang di seberang perbatasan adalah janji khas dari platform kampanyenya 2016.
Hanya sebagian yang dibangun. Keputusan tentang pengampunan presiden putaran terakhir diperkirakan akan menghabiskan sebagian besar dari beberapa hari yang tersisa di kantor Trump.
Dia telah memicu kontroversi dalam beberapa pekan terakhir dengan mengampuni sekutu yang dihukum dalam penyelidikan campur tangan Rusia dalam Pemilu 2016.
Ia mengampuni kontraktor keamanan yang dihukum karena membunuh warga sipil Irak. Trump mengampuni ayah Kushner, Charles, seorang pengembang real estat yang dijatuhi hukuman dua tahun penjara setelah mengaku bersalah dalam 2004 untuk penggelapan pajak dan kejahatan lainnya.
Trump dan keluarganya memiliki potensi masalah hukum, termasuk penyelidikan di New York atas pajak dan urusan bisnis.
Seorang pejabat Gedung Putih, berbicara dengan syarat anonim, menyarankan tindakan terakhir Trump sebagai presiden bisa menjadi pengampunan preemptive bagi anggota keluarga dan untuk dirinya sendiri sebelum Biden dilantik.
Pengampunan presiden hanya berlaku untuk kejahatan federal, bukan pelanggaran hukum negara. Pengampunan diri akan menjadi penggunaan kekuasaan yang luar biasa yang belum terjadi di AS.(Tribunnews/Reuters/xna)