Profesor komunikasi di University of Michigan, Susan Douglas, menekankan, keibuan dapat melembutkan citra seorang politisi.
Untuk Kamala Harris, kehidupan keluarganya berbeda dari keluarga AS pada umumnya.
Hal ini dikarenakan ia dan sang suami berasal dari ras berbeda.
Harris merupakan putri dari seorang imigran keturunan India dan Jamaika.
Sementara suaminya, Doug Emhoff, adalah pria keturunan kulit putih.
Kendati demikian, Harris memiliki pandangan tersendiri soal keluarga.
Dalam pidato penerimaan di Konvensi Nasional Demokrat pada Agustus lalu, dia mengatakan bahwa keluarga bukan hanya karena darah, melainkan juga dipilih.
Sementara itu, Elder menganggap terpilihnya Harris menjadi wakil presiden dan kehidupan keluarganya telah menciptakan tradisionalisme baru.
Umumnya masyarakat AS lebih memilih pasangan yang aktif dan terlihat mendukung satu sama lain, tetapi juga tidak mengabaikan perannya masing-masing.
"Meski perempuan sekarang melakukan segalanya, ekspektasi masyarakat sangat tradisional," kata Elder.
Dalam kehidupan politik pasangan presiden dan wakil presiden AS, secara tradisional, wanita pertama dan kedua berperan sebagai nyonya rumah.
Tugasnya meliputi mendekorasi liburan, memimpin makan siang, dan mengirimkan resep keluarga ke majalah "Kontes Kue Ibu Negara" setiap tahun.
Baca juga: Fakta - Fakta Menarik Jelang Persiapan Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris
Dengan terpilihnya Kamala Harris sebagai wakil presiden, peran wanita kedua dikatakan akan menyimpang. Harris berfokus dengan pekerjaannya sebagai wakil presiden.
Sementara suaminya yang telah melepaskan pekerjaan profesionalnya besar kemungkinan Emhoff akan melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh wanita nomor dua di AS.