Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Infeksi virus corona menyebar dengan cepat di sebuah pulau di Jepang, Miyakojima, Prefektur Okinawa, Jepang. Akibatnya daerah ini harus melakukan lockdown segera selama beberapa minggu.
Tingginya kasus Covid-19 di Miyakojima diduga sebagai dampak dari kampanye dan pemilu Wali Kota Miyakojima beberapa waktu lalu.
"Penyebaran infeksi yang ada di Miyakojima itu jelas sekali akibat pemilu di sana 17 Januari lalu, sehingga meluas dampaknya kelihatan sekarang sejumlah 35 orang terinfeksi Corona," papar Yoshihiro Takayama, Wakil Direktur, Departemen Penyakit Menular dan Perawatan Komunitas, Rumah Sakit Prefektur Okinawa Chubu, Kamis (28/1/2021).
Jumlah orang yang baru terinfeksi telah melebihi 30 selama 3 hari berturut-turut, dan jumlah orang yang baru terinfeksi per 100.000 penduduk dalam seminggu terakhir adalah 258,12.
Berdasarkan prefektur di Jepang jumlahnya sekitar lima kali lipat dari Tokyo (52,34 orang), yang merupakan jumlah terbesar di Jepang.
Sumber Tribunnews.com di Okinawa, Jumat (29/1/2021) juga mengungkapkan semua itu gara-gara wali kota terpilih Miyakojima yang harus bertanggungjawab akan meningkat drastisnya infeksi tersebut.
"Pada saat perayaan kemenangan sang wali kota, dipastikan ada satu orang terkena corona yang hadir pada kerumunan orang yang sedang berpesta pora kemenangan dan infeksi segera menyebar luas kepada 35 orang tersebut yang juga terinfeksi," papar sumber tersebut.
Gubernur Okinawa kemarin juga menegaskan meningkatkan kasus Covid-19 akibat kampanye pemilu 17 Januari itu dan menyarankan perlunya lockdown dilakukan di Okinawa.
Sebanyak 98 pria dan wanita di bawah usia 10 hingga 90-an dikonfirmasi terinfeksi virus corona di Prefektur Okinawa secara keseluruhan, dan kelompok baru (kelompok penyakit menular) ditemukan di Kota Okinawa dan Kota Nanjo.
Baca juga: Pertama Kali di Jepang Warga Kawasaki Latihan Vaksinasi 15 Menit Per Orang
Baca juga: Mengapa Vaksin Buatan Jepang Terlambat?
Di Kota Miyakojima, 34 orang dikonfirmasi pada tanggal 26 Januari, 33 orang pada tanggal 27 Januari, dan 35 orang pada tanggal 28 Januari, mencapai 102 orang dalam 3 hari berturut-turut.
Jumlah total orang yang mendapat perawatan medis di kota itu adalah 161 orang dan dikatakan sebagian besar dari mereka mengikuti jalur penularan, sehingga tempat tidur rumah sakit menjadi penuh.
Pengawas kesehatan dan kebersihan prefektur, Ito, mengeluhkan situasi krisis tersebut.
"Ini akan menjadi parah jika ada orang yang terinfeksi atau sakit parah lagi. Klaster menginfeksi total 15 pria dan wanita remaja dan 20-an yang berpartisipasi dalam pesta minum di sebuah klub di Kota Okinawa," kata dia.
Sekitar 20 orang menghadiri upacara kedewasaan pada tanggal 10 di bawah yurisdiksi Pusat Kesehatan Chubu, dan itu diadakan sampai jam 5 pagi berikutnya.
Di Kota Nanjo ada total 107 klaster. Rute infeksi diperkirakan diketahui pada 37 dari 98 orang. Rinciannya adalah 18 anggota keluarga, 9 fasilitas, 4 teman dan kenalan, dan sebagainya.
Jumlah orang yang terinfeksi per 100.000 penduduk di prefektur adalah 39,88, yang merupakan tertinggi ketiga di Jepang.
Sebanyak 11 orang, termasuk 5 orang di Futenma Air Station, baru terinfeksi oleh militer AS di Okinawa, menjadikan jumlah total orang yang terinfeksi menjadi 907 orang.
Sementara itu Forum bisnis BBB akan membantu WNI yang ada di luar Jepang apabila ada yang ingin divaksinasi di Jepang dapat menghubungi Forum tersebut lewat email: bbb@jepang.com dengan subject: Vaksinasi BBB.