Tetapi dalam percobaan kecil di Afrika Selatan, tingkat kemanjuran turun menjadi hanya di bawah 50 persen.
Hampir semua kasus yang telah dianalisis oleh para ilmuwan di sana sejauh ini disebabkan oleh varian baru, yang dinamai B.1.351.
Data juga menunjukkan bahwa banyak peserta uji coba terinfeksi varian tersebut bahkan setelah mereka sudah tertular Covid.
2. Jerman Tegaskan Vaksin AstraZeneca Tak Boleh Diberikan pada Orang di Atas 65 Tahun, Ini Alasannya
Komisi Vaksin Berlin, Jerman mengatakan vaksin virus corona AstraZeneca tidak boleh diberikan kepada orang berusia di atas 65 tahun.
CNN melaporkan, pernyataan ini dikeluarkan Jerman di tengah perselisihan sengit antara Uni Eropa (UE) dan produsen obat AstraZeneca atas penundaan pasokan.
Lewat pernyataan, Kementerian Dalam Negeri pada Kamis (27/1/201), Komite Tetap Vaksinasi (STIKO) di Robert Koch Institute (RKI) Jerman, otoritas kesehatan masyarakat utama negara itu memberikan penjelasan.
Pihak berwenang menemukan, tidak ada cukup data tentang keefektifan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford untuk kelompok usia ini.
Baca juga: Brasil Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Baca juga: Dosisnya Diragukan, Vaksin Oxford dan AstraZeneca akan Diujicoba Lagi
"Karena jumlah peserta penelitian yang sedikit dalam kelompok usia ≥ (lebih dari) 65 tahun, tidak ada kesimpulan yang dapat dibuat mengenai kemanjuran dan keamanan pada lansia," papar panel dalam keterangan rekomendasinya.
"Oleh karena itu, vaksin ini saat ini direkomendasikan oleh STIKO hanya untuk orang berusia 18-64 tahun," jelas panel tersebut.
Menanggapi pengumuman ini, Juru Bicara AstraZeneca angkat bicara.
"Analisis terbaru dari data uji klinis untuk kemanjuran dukungan vaksin AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kelompok usia di atas 65 tahun," katanya.
"Produsen obat tersebut saat ini tengah menunggu keputusan regulasi dari regulator obat-obatan Uni Eropa," Juru Bicara itu menambahkan.