Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, Norihisa Tamura mengumumkan bahwa sistem pinjaman biaya hidup "Dana Dukungan Komprehensif" untuk orang-orang yang membutuhkan karena penyebaran infeksi Covid-19 akan dibebaskan dari pembayaran kembali.
"Tolong beritahu kepada orang yang belum tahu akan hal itu. Bahwa Dana Dukungan Komprehensif yang dipinjam selama ini dari pemerintah tidak perlu dikembalikan," papar Menteri Norihisa Tamura dalam program NHK, Minggu (7/2/2021).
Menteri Norihisa Tamura mempertimbangkannya secepat mungkin dan mencapai kesimpulan untuk mengumumkan lebih lanjut.
Baca juga: Pejabat Tinggi Jepang Kembalikan Uang Makan di Restoran Setelah Tahu Ada CEO Perusahaan
Baca juga: Eiko Harada, Mantan Bos McDonalds dan Apple Jepang Ditangkap Polisi, Diduga Pukuli Istrinya
Terkait dana dukungan komprehensif, pemerintah menaikkan batas pinjaman dana dukungan komprehensif menjadi 1,8 juta yen karena terkait dengan perpanjangan keadaan darurat Covid-19 (PSBB) di Jepang.
Rumah tangga yang dibebaskan dari pajak penduduk, yang pendapatannya terus menurun, dibebaskan dari pembayaran kembali, tetapi persyaratan rinci belum ditetapkan.
"Masih akan didiskusikan lebih lanjut secepatnya akan diumumkan kepada masyarakat," kata dia.
Terkait vaksin Covid-19, ia menegaskan akan aktif memberikan informasi kepada masyarakat.
Hasil survei kesehatan yang dilakukan terhadap sekitar 10.000 profesional medis dengan vaksinasi sebelumnya juga akan diungkapkan segera.
Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Belanja Online di TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang. Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com