Aung San Suu Kyi diketahui memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991 karena mengkampanyekan demokrasi.
Dia menghabiskan hampir 15 tahun di bawah tahanan rumah dan selama beberapa dekade berjuang untuk mengakhiri hampir setengah abad pemerintahan militer.
Komandan Angkatan Darat Min Aung Hlaing melakukan kudeta atas dasar penipuan dalam pemilu 8 November 2020 di mana partai Suu Kyi menang telak.
Komisi pemilihan menepis tuduhan malpraktek.
Lebih dari 160 orang telah ditangkap sejak militer merebut kekuasaan, kata Thomas Andrews, pelapor khusus PBB untuk Myanmar.
Baca juga: Aksi Protes Meluas, Sebagian Akses Internet di Myanmar Telah Dipulihkan
(Tribunnews.com/Rica Agustina)