Ia meminta agar organnya disumbangkan jika dia meninggal.
Seolah tidak terpengaruh oleh kematian Kyal Sin, para pengunjuk rasa tetap beraksi ke jalan-jalan Yangon dan Mandalay, dua kota terbesar di negara itu, serta kota-kota lain.
Bahkan, polisi melepaskan tembakan dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di Yangon dan kota Monywa.
Penduduk mengatakan bahwa lima jet tempur melakukan lintasan rendah dalam formasi di atas Mandalay pada Kamis pagi, yang tampaknya menunjukkan kekuatan militer.
Lebih dari 1.700 orang, termasuk anggota parlemen dan pengunjuk rasa, telah ditahan sejak kudeta.
Penangkapan telah meningkat, yang mana 29 jurnalis ditahan dalam beberapa hari terakhir.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)