TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria didakwa melakukan pembunuhan atas tewasnya delapan orang di panti pijat di Atlanta, Georgia.
Dilansir BBC.com, pejabat belum bisa memastikan apakah serangan itu, di mana 6 korban adalah wanita Asia, bermotif rasial.
Tersangka, bernama Robert Aaron Long, menghadapi berbagai tuduhan pembunuhan serta penyerangan yang akan memperparah hukumannya.
Sheriff Cherokee Frank Reynolds mengatakan tersangka mungkin seorang patron dan mengaku memiliki "kecanduan seksual".
Serangan itu terjadi di tengah peningkatan tajam kejahatan terhadap orang Asia-Amerika.
Keterangan Polisi
Dalam konferensi pers pada hari Rabu (17/3/2021), para penyelidik mengatakan Robert Aaron Long (21), dari Woodstock, Georgia, mengakui penembakan itu.
Namun Long membantah bahwa serangan itu dimotivasi oleh ras.
Long telah didakwa dengan delapan dakwaan pembunuhan dan satu dakwaan penyerangan, menurut Departemen Sheriff Kabupaten Cherokee.
"Dia nampaknya memiliki masalah, apa yang dia anggap sebagai kecanduan seksual, dan melihat lokasi TKP sebagai godaan baginya yang ingin dia singkirkan," kata Kapten Jay Baker.
Ia menambahkan bahwa Long ditangkap dengan pistol 9mm dan tidak melawan saat ditangkap.
Tetapi pernyataan Kapten Baker, yang menyebut bahwa "kemarin adalah hari yang sangat buruk baginya dan inilah yang dia lakukan", mendapat kritik luas karena tampak bersimpati kepada pelaku.
Panti pijat diketahui terkadang menyediakan layanan prostitusi.
Tetapi pihak berwenang mengatakan belum ada indikasi bahwa aktivitas itu terjadi di lokasi yang ditargetkan.