Ali Aliwi Alissa, 34, saudara tersangka mengatakan kepada The Daily Beast dalam sebuah wawancara telepon bahwa saudaranya paranoid.
Kadang tersangka berbicara seolah-olah "dikejar, seseorang di belakangnya, seseorang mencarinya."
“Saat dia makan siang dengan saudara perempuan saya di sebuah restoran, dia berkata, 'Orang-orang di tempat parkir, mereka mencari saya.' Dia keluar, dan tidak ada siapa-siapa. Kami tidak tahu apa yang ada di kepalanya," katanya.
Saudaranya juga bilang kalau Ahmad sering di-bully di SMA.
"Dia seperti anak yang suka pergaulan (kuper) tetapi setelah dia masuk sekolah menengah dan sering di-bully, dia mulai menjadi anti-sosial,” kata saudara itu.
Pukul teman sekolah
Catatan pengadilan menunjukkan bahwa Ahmad Alissa memiliki setidaknya satu perselisihan sebelumnya dengan hukum.
Dia pernah meninju teman kelasnya di Sekolah Menengah Arvada West pada tahun 2017.
Itu dia lakukan setelah "mengolok-oloknya dan memanggilnya dengan nama ras beberapa minggu sebelumnya".
Korban mengalami luka memar, bengkak, dan luka di bagian kepala.
Alissa mengaku bersalah atas tuduhan penyerangan dan dijatuhi hukuman dua bulan masa percobaan dan 48 jam layanan masyarakat sehubungan dengan episode itu.
Seorang juru bicara Kepolisian Arvada juga mengonfirmasi bahwa Alissa memiliki dua interaksi dengan polisi setempat selama "beberapa tahun terakhir", termasuk kasus yang melibatkan tuduhan penyerangan sederhana dan kejahatan kriminal.
Pada halaman Facebook yang sekarang dihapus, Alissa menyebut dirinya lahir di Suriah tahun 1999 dan datang ke AS pada tahun 2002.
"Saya suka gulat dan dokumenter informasional, itulah saya."