"Ini mengerikan, itu benar-benar keterlaluan," kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan di Delaware.
"Berdasarkan laporan saya telah mendapat banyak orang telah dibunuh benar-benar tidak perlu."
Diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, menyerukan kepada para jenderal Myanmar untuk mundur dari apa yang disebutnya sebagai "jalan kekerasan yang tidak masuk akal" terhadap rakyat mereka sendiri.
"Kami akan terus menggunakan mekanisme Uni Eropa, termasuk sanksi, untuk menargetkan pelaku kekerasan ini, dan mereka yang bertanggung jawab," kata Borrell dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan di Twitter: "Kami tidak akan mentolerir tindakan brutal militer terhadap rakyat Myanmar".
Pelapor Khusus PBB Tom Andrews mengatakan junta harus diputus dari pendanaan, seperti pendapatan minyak dan gas, dan dari akses ke senjata.(Reuters)