News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta-fakta Persidangan Derek Chauvin Hari Ketiga, Keterangan Kasir soal Uang Palsu George Floyd

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang berkumpul di luar Pusat Pemerintah Hennepin untuk rapat umum yang diadakan sebelum dimulainya persidangan mantan petugas polisi Minneapolis, Derek Chauvin pada 28 Maret 2021 di Minneapolis, Minnesota.

TRIBUNNEWS.COM - Persidangan mantan polisi Minneapolis Derek Chauvin memasuki hari ketiga pada Rabu (31/3/2021).

Di hari ini, seorang kasir ceritakan soal uang palsu yang digunakan George Floyd untuk membeli rokok.

Seorang kasir berusia 19 tahun mengatakan kepada juri dalam persidangan Derek Chauvin bahwa manajernya memintanya untuk mengikuti George Floyd ke mobilnya setelah dia membayar rokok dengan uang palsu $20.

Remaja itu mengatakan dia merasa aksi polisi bisa saja dihindari jika dia tidak menerima uang palsu itu.

Dilansir INSIDER, kasir Cup Foods Christopher Martin adalah satu dari tiga orang yang bersaksi pada Rabu tentang apa yang mereka lihat pada 25 Mei 2020, ketika Floyd meninggal setelah Chauvin menekan lututnya di leher Floyd.

Kesaksian yang dijelaskan Martin serupa dengan kesaksian yang didengar juri dari warga sipil lainnya yang menyaksikan kematian Floyd selama dua hari pertama persidangan.

Baca juga: 5 Poin Inti Persidangan Hari Pertama Derek Chauvin, Polisi yang Sebabkan George Floyd Meninggal

Baca juga: Fakta-fakta Persidangan Hari Kedua Kasus Kematian George Floyd, 3 Remaja Hadir sebagai Saksi

Derek Chauvin (kanan) mendengarkan selama pembukaan persidangannya (Sky News)

Di hari kedua persidangan, seorang petugas pemadam kebakaran yang sedang tidak bertugas telah bersaksi bahwa dia memohon kepada petugas untuk membiarkannya memeriksa denyut nadi Floyd dan merasa putus asa ketika polisi tidak mengizinkannya.

Beberapa remaja juga mengatakan kepada juri bahwa mereka merasa tidak berdaya sehingga mereka tidak dapat berbuat lebih banyak untuk membantu Floyd.

Pada hari ketiga, jaksa penuntut memanggil lebih banyak saksi yang menggambarkan insiden itu.

Christopher Martin mengatakan Floyd memang ramah tetapi tampak mabuk

Martin memberi tahu juri bahwa Floyd pertama-tama datang ke toko untuk memperbaiki ponselnya dan kemudian membeli rokok.

Dia mengatakan dia memperhatikan ukuran tubuh Floyd dan bertanya apakah dia berolahraga.

Floyd berbicara perlahan dan tanggapannya sedikit lamban, kata Martin, membuatnya percaya bahwa Floyd berada di bawah pengaruh obat-obatan.

"Dia (Floyd) tampak sangat ramah, mudah didekati," katanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini