"Saya seharusnya membawa obor. Saat mendengar kabar gubernur dan wali kota sudah mengumumkan pembatalan, saya ingin meminta maaf karena pembatalan itu. Saya sebenarnya merasa dekat dengan Olimpiade."
"Saya pikir ini adalah tamasya yang tidak perlu dan mendesak, dan perlu untuk menghindari kepadatan di Kota Osaka," ungkap Wali Kota Osaka Ichiro Matsui.
Rencananya akan diadakan upacara kedatangan obor "Celebration" yang dijadwalkan di Balai Umum Pusat Kota (Kita-ku, Osaka) tanpa penonton.
Ada perbedaan pandangan di respon pemerintah daerah lain.
Gubernur Toshizo Ido dari Prefektur Hyogo, yang menerapkan langkah-langkah prioritas seperti pencegahan penyebaran mengatakan "Saya ingin membuat keputusan akhir setelah menilai situasinya sedikit lebih banyak."
Pada estafet obor di Hyogo, 180 individu dan kelompok akan berlari sejauh 36,7 kilometer, tetapi dijadwalkan pada 23 dan 24 Mei, sekitar sebulan lebih lambat dari Osaka.
"Diasumsikan bahwa obor tidak berada di dalam ruangan dan tindakan pengendalian infeksi telah dilakukan," katanya.
Gubernur Tatsuya Maruyama dari Prefektur Shimane, yang telah mengumumkan pembatalan estafet obor (15 dan 16 Mei), mengevaluasi pengumuman pembatalan oleh Gubernur Yoshimura dan lainnya sebagai "kebijakan yang wajar dan sesuai".
"Cara berpikir saya (melawan Olimpiade saat ini) dan Gubernur Yoshimura memiliki titik awal yang berbeda. Bukan berarti kami memiliki lebih banyak teman," ungkap Gubernur Maruyama.
Baca juga: POPULER Internasional: Wacana Larangan Bersenjata di AS | Estafet Obor Olimpiade Tokyo Dimulai
Baca juga: PM Jepang: Sekali Obor Olimpiade Menyala Tak Dapat Dihentikan Lagi
"Kami harus memikirkan langkah-langkah melawan penyakit menular. Sekitar 70 persen pemerintah daerah akan membahas isi pawai obor yang akan melewati semua 19 kota di prefektur pada 21 dan 22 Mei. Kami akan memeriksanya lebih lanjut," kata Gubernur Shinji Hirai dari Prefektur Tottori pada konferensi pers 1 April.
Biaya akan berkurang 20 persen hingga 30 persen dengan menyederhanakan peristiwa estafet obor tersebut.
Dan biaya akan digunakan untuk tindakan melawan virus corona. Pelari warga diharapkan untuk berlari sesuai rencana, tetapi pelari selebriti, yang mungkin ramai, mengatakan "Anda tidak harus (berlari)."
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com