News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Afghanistan

Joe Biden Hentikan Perang AS-Taliban di Afghanistan: Ini Waktunya Akhiri 'Forever War'

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan 9/11 di New York, yang dilakukan Al Qaeda. Pemerintah Amerika Serikat disebut pengamat kini justru melindungi mereka di Suriah.

"Saya sekarang adalah presiden Amerika keempat yang memimpin kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan. Dua Republik. Dua Demokrat."

"Saya tidak akan menyerahkan tanggung jawab ini kepada yang kelima," tambahnya.

Sejatinya keputusan ini bukan hal baru, sebab mantan Presiden Donald Trump juga berencana untuk menarik pasukan pada awal Mei.

Baca juga: CIA Posting Status Akui Pasok Senjata ke Cikal Bakal Taliban Afghanistan

Baca juga: 12 Teroris Jawa Timur yang Ditangkap Densus 88 Kerap Disebut Kelompok Fahim, Terafiliasi Alqaeda

Reaksi Presiden Afghanistan

Seorang tentara angkatan darat Afganistan mengambil senjata di fasilitas pelatihan di pinggiran kota Kabul, Afghanistan, Selasa (26/11/2013). (AP/publicintegrity.org)

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, setelah panggilan telepon Biden, pada Rabu menegaskan bahwa pasukannya mampu mengendalikan negara.

Biden pun mengatakan bahwa Washington akan terus mendukung pemerintah Afghanistan.

Biden mengatakan AS akan meminta pertanggungjawaban Taliban yang berjanji mencegah militan internasional mendirikan pangkalan di Afghanistan.

Satu dekade lalu, Amerika Serikat mengerahkan sekitar 100.000 tentara di Afghanistan.

Saat ini hanya ada pasukan NATO yang dipimpin AS sekitar 9.600 personel, dan sekitar 2.500 tentara AS.

NATO mengumumkan bahwa penarikan itu akan teratur dan terkoordinasi mulai 1 Mei.

Pejabat AS memperingatkan Taliban untuk tidak menyerang saat penarikan militer.

"Kami akan membalas dengan keras," kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden, mengancam Taliban jika menyerang.

Perang Afghanistan

Ilustrasi Tentara AS - Rusia disebut menawarkan hadiah kepada pejuang Taliban untuk membunuh pasukan AS dan Inggris yang ada di Afghanistan (Pixabay)

Perang Afghanistan dimulai pada Oktober 2001.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini