News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ICU Rumah Sakit di Baghdad Terbakar, 82 Orang Tewas dan 110 Lainnya Terluka

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria Irak menunggu di samping botol oksigen untuk istrinya yang merupakan pasien dengan COVID-19 di Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad, pada 25 April 2021, setelah kebakaran terjadi di fasilitas medis yang disediakan untuk kasus virus korona paling parah. . Setidaknya 23 orang tewas ketika kebakaran terjadi di unit perawatan intensif virus korona di ibu kota Irak, negara dengan infrastruktur kesehatan yang sudah lama bobrok menghadapi peningkatan kasus COVID-19.

"Kelalaian dalam hal seperti itu bukan kesalahan, tapi kejahatan yang harus ditanggung oleh semua pihak yang lalai," ujarnya.

Dia memberi waktu 24 jam kepada otoritas Irak untuk mempresentasikan hasil investigasi.

Baca juga: Raja Salman Dirawat di Rumah Sakit, PM Irak Mustafa Al-Kadhemi Tunda Kunjungan ke Arab Saudi

Baca juga: Pemboman di Irak: ISIS Akui Pihaknya Berada di Balik Serangan Bom Bunuh Diri Kembar di Baghdad

Kesaksian Keluarga Pasien di Rumah Sakit

Kerabat pasien bergegas selama kebakaran untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai.

Ahmed Zaki, yang mengunjungi saudaranya ketika kebakaran terjadi, menggambarkan orang-orang melompat keluar jendela saat api menyebar dengan cepat ke seluruh unit yang diperlengkapi untuk merawat pasien COVID-19.

"Awalnya ada ledakan lalu orang-orang melompat," ujarnya.

Baca juga: 28 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri Kembar di Baghdad Irak

Seorang pria Irak menunggu di samping botol oksigen untuk istrinya yang merupakan pasien dengan COVID-19 di Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad, pada 25 April 2021, setelah kebakaran terjadi di fasilitas medis yang disediakan untuk kasus virus korona paling parah.

Suplai Oksigen Tidak Sentral

Rumah sakit Irak biasanya tidak memiliki pasokan oksigen terpusat dan pasien yang membutuhkannya diberi tabung yang ditempatkan di samping tempat tidur mereka.

Mengingat kekurangan staf, kerabat terkadang diminta untuk mengganti silinder, kata seorang dokter kepada Al Jazeera.

"Mayoritas korban meninggal karena harus dipindahkan dan ventilator dilepas, sementara yang lain mati lemas karena asap," kata pembela sipil.

Kementerian kesehatan, yang tidak mengeluarkan pernyataan sampai beberapa jam setelah kebakaran, mengatakan telah "menyelamatkan lebih dari 200 pasien".

Gubernur Baghdad Mohammed Jaber meminta kementerian kesehatan "untuk membentuk komisi penyelidikan sehingga mereka yang tidak melakukan pekerjaan mereka dapat diadili".

Utusan PBB untuk Irak Jeannine Hennis-Plasschaert mengungkapkan "keterkejutan dan rasa sakit" atas insiden itu dalam sebuah pernyataan dan menyerukan tindakan perlindungan yang lebih kuat di rumah sakit.

Irak meluncurkan kampanye vaksinasi virus corona bulan lalu dan telah menerima hampir 650.000 dosis vaksin yang berbeda.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini