News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kejuaraan Olahraga Internasional Pertama di Jepang Dengan Atlet Asing Berdatangan ke Tokyo

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlit asing yang sedang berlaga di kejuaraan loncat indah (renang) 2 Mei kemarin di Tokyo dalam kejuaraan dunia FINA Diving World Cup, kualifikasi terakhir menuju Olimpiade

FINA telah mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa penanganan pandemi di Jepang tidak memadai dan telah memposting di situs webnya bahwa Piala Dunia dan acara lain yang akan diadakan di Jepang akan dibatalkan.

Melalui negosiasi, Jepang berhasil menjadi tuan rumah Piala Dunia Selam, tetapi Australia menghentikan pengiriman atletnya ke ajang tersebut karena kekhawatiran atas situasi infeksi di Jepang.

Kekhawatiran serius akan muncul di dalam dan luar negeri jika atlet yang bertanding di Jepang dalam acara uji coba terinfeksi dan dipaksa keluar dari Olimpiade.

"Kami berharap acara ini berlangsung sukses dan tentu pula tidak mau gagal termasuk Olimpiade mendatang," papar sumber itu lagi dari JASF.

Kontrol virus yang ketat membebani pemain, secara mental dan fisik.

Pada hari pertama Piala Dunia Selam, pelatih kepala tim Jerman mengatakan para atlet tidak memiliki ruang mental. Pelatih berkata sayang sekali mereka bahkan tidak bisa mendapatkan udara segar. Dia memohon untuk setidaknya diizinkan berjalan di taman hotel atau tempat parkir. Namun dilarang ketat oleh Panitia.

Selain harus menjaga kondisi tubuh, ada juga beberapa atlet yang enggan sering menjalani tes virus.

Sedangkan untuk tim voli putra China, anggotanya menjalani pemeriksaan di Bandara Narita dan kemudian dipindahkan ke lobi bandara bersama penumpang reguler.

Memastikan efektivitas pengendalian COVID-19 adalah masalah utama untuk acara uji coba dan Olimpiade Tokyo di masa mendatang.

"Tidak mungkin memberikan jawaban yang sempurna yang akan memuaskan semua peserta atau semua pihak ketika memberikan prioritas utama pada keselamatan dan keamanan masyarakat," lanjutnya.

Untuk atlet, pelatih, dan lainnya yang terkait dengan Olimpiade Tokyo yang memasuki Jepang, pemerintah bermaksud untuk melakukan pengujian menyeluruh untuk virus korona baru saat masuk dan memantau kondisi kesehatan selama mereka tinggal.

Ini tidak hanya akan membantu memastikan keselamatan para atlet untuk menyelenggarakan Olimpiade dan Paralimpiade yang sukses, tetapi juga akan mengurangi kecemasan publik atas masuknya virus.

Warga negara Jepang yang kembali dari luar negeri saat ini harus menjalani tes virus sebelum dan setelah masuk ke Jepang. Langkah-langkahnya akan lebih ketat untuk Olimpiade dan Paralimpiade. Atlet dan pelatih akan diuji dua kali sebelum berangkat sebelum memasuki ke Jepang dan pada saat masuk. Selain itu, pada prinsipnya mereka akan diuji setiap hari setelah memasuki Jepang.

"Kami sepakat untuk menerapkan manajemen perilaku yang ketat untuk memastikan keselamatan dan keamanan," kata menteri Olimpiade Tamayo Marukawa kepada wartawan pada hari Rabu minggu lalu setelah langkah-langkah virus corona diputuskan pada pertemuan lima arah yang mencakup Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Kalaupun seseorang terinfeksi, pemerintah bertujuan untuk mencegah penyebaran virus dengan cara memasangnya

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini