TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan antara warga Muslim Palestina dengan polisi Israel di Yerussalem kembali terjadi pada Sabtu (8/5/2021).
Warga Palestina melemparkan batu ke arah polisi Israel di Gerbang Damaskus di Kota Tua.
Sementara itu petugas membalas demonstran dengan melempar granat kejut, peluru karet, dan meriam air.
Petugas medis Palestina mengatakan sedikitnya 90 warga Palestina terluka.
Sedangkan polisi Israel mengklaim ada satu anggotanya yang mengalami luka-luka.
Bentrokan pada Sabtu ini merupakan aksi susulan atas serangkaian kerusuhan yang telah terjadi sebelumnya karena ancaman penggusuran terhadap warga Palestina.
Baca juga: Fraksi PKS Desak Pemerintah RI Galang Kekuatan Internasional Beri Sanksi kepada Israel
Baca juga: RI Kecam Pengusiran Paksa dan Serangan Biadab Israel di Palestina
Dilansir BBC, bentrokan di Gerbang Damaskus terjadi setelah puluhan ribu Muslim Palestina melakukan shalat di Masjid Al Aqsa menyambut malam Lailatul Qadar.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan setidaknya 90 warga Palestina terluka, dan 14 orang telah dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya di hari yang sama, polisi Israel menyetop puluhan rombongan bus warga Palestina yang akan menuju ke Masjid Al Aqsa.
Bahkan sejumlah warga Palestina ditangkap oleh petugas.
"Mereka tidak ingin kami berdoa. Ada perkelahian setiap hari, setiap hari ada bentrokan."
"Setiap hari selalu ada masalah," kata Mahmoud al-Marbua kepada Reuters.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut negaranya bertindak untuk memastikan hukum dan ketertiban serta mempertahankan kebebasan beribadah.
Di sisi lain, Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas mengutuk tindakan Israel dengan menyebutnya "serangan berdosa".