Pemimpin kelompok militan itu, Ismail Haniyeh, mengatakan Israel telah "menyulut api di Yerusalem dan Al-Aqsa dan kobaran api meluas ke Gaza, oleh karena itu harus bertanggung jawab atas konsekuensinya."
Haniyeh mengatakan, "Jika mereka ingin meningkat, kami siap melawan. Jika mereka ingin berhenti, perlawanan sudah siap."
Israel mengatakan telah mengirim 80 jet untuk mengebom Gaza, dan mengirim infanteri dan tank besi untuk memperkuat tank-tank yang sudah berkumpul di perbatasan, membangkitkan kenangan tentang serangan darat Israel terakhir ke Gaza untuk menghentikan serangan roket pada 2014.
Lebih dari 2.100 warga Gaza tewas dalam perang tujuh minggu, menurut kementerian kesehatan Gaza, bersama dengan 73 warga Israel, dan ribuan rumah di Gaza dirusak oleh pasukan Israel.
Rekaman video pada hari Selasa menunjukkan tiga kumpulan asap hitam tebal membubung dari perumahan dan blok kantor Gaza 13 lantai saat digempur setelah dihancurkan oleh serangan udara Israel.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan Israel telah melakukan "ratusan" serangan dan "bangunan akan terus runtuh."
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa dari orang-orang yang dilaporkan tewas, 10 adalah anak-anak dan satu adalah seorang wanita.
Layanan ambulans Magen David Adom israel mengatakan seorang wanita berusia 50 tahun tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan di pinggiran kota Tel Aviv, Rishon Lezion, dan bahwa dua wanita telah tewas dalam serangan roket di Ashkelon.(Anadolu Agency/ Aljazeera/Alarabiyah/ Reuters/AFP/Channel News Asia)