TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR AS Nancy Pelosi berbicara pada konferensi pers di Capitol Amerika Serikat, pada Selasa (18/5/2021) menyerukan agar diplomatik AS memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Pada kesempatan itu, Pelosi juga mengkritik China atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan mengatakan para pemimpin global yang hadir akan kehilangan otoritas moral mereka.
Dilansir Reuters, anggota parlemen AS semakin vokal tentang boikot Olimpiade atau perubahan tempat.
Mereka juga mengecam perusahaan-perusahaan Amerika, dengan alasan tak ada tanggapan mengenai tudingan genosida Uighur dan etnis minoritas lainnya di China bersekongkol dengan pemerintah China.
Baca juga: Mutiara Rahma Putri/Melani Putri Bangga dan Tidak Sangka Bisa Lolos ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: Melani/Mutiara Bisa Melakukan 2 Hingga 3 Kali Latihan Dalam Sehari Demi Tampil di Olimpiade
Anggota Partai Demokrat itu mengatakan pada sidang bipartisan kongres tentang masalah bahwa kepala negara di seluruh dunia harus menghindari pertandingan, yang dijadwalkan pada Februari 2022 mendatang.
"Jangan menghormati pemerintah China dengan meminta kepala negara pergi ke China," tambahnya.
"Untuk kepala negara yang pergi ke China sehubungan dengan genosida yang sedang berlangsung, otoritas moral apa yang Anda miliki untuk berbicara lagi tentang hak asasi manusia di mana pun di dunia ini?," katanya.
Baca juga: Filipina Imbau Nelayan Abaikan Larangan Beijing atas Penangkapan Ikan di Laut China Selatan
Baca juga: Eksplorasi Artistik Seniman I Nyoman Nuarta Ditampilkan di Beijing Tahun Depan
Panel independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada 2018 telah menerima laporan yang dapat dipercaya bahwa setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang China.
Beijing dengan tegas menolak tuduhan pelecehan dan genosida.
Juru bicara Kedutaan Besar China Liu Pengyu mengatakan kepada Reuters bahwa upaya AS untuk mencampuri urusan dalam negeri China selama Olimpiade pasti gagal.
"Saya bertanya-tanya apa yang membuat beberapa politisi AS berpikir bahwa mereka sebenarnya memiliki apa yang disebut 'otoritas moral'?," ucapnya.
"Mengenai masalah hak asasi manusia, mereka tidak dalam posisi, baik secara historis maupun saat ini, untuk membuat kritik yang tidak berdasar terhadap China," kata Liu.
Baca juga: Sudah Disahkan Kongres AS, RUU Kejahatan Rasial Anti Asia-Amerika akan Ditandatangani Joe Biden
Baca juga: Antony Blinken: AS Terima Informasi Lebih Lanjut dari Israel tentang Pemboman Menara Media di Gaza
Tuntutan Boikot Olimpiade Beijing
Tuntutan boikeot untuk Olimpiade Beijing semakin meningkat.