News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Warga Palestina Tewas Tertembak oleh Pasukan Israel di Tepi Barat yang Diduduki

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerabat Zakaria Hamayel yang berusia 28 tahun, yang terkena peluru di dada oleh pasukan Israel selama protes terhadap perluasan pemukiman, menghadiri pemakamannya di desa Baita, selatan Nablus, di Tepi Barat yang diduduki, pada Mei. 28, 2021. Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina dalam bentrokan di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina. Hamayel terkena peluru di dada di desa Beita, selatan Nablus, selama protes terhadap perluasan pemukiman Israel di tanah Palestina, kata kementerian itu.

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel dilaporkan melepaskan tembakan dan menewaskan warga Palestina selama aksi protes di Tepi Barat yang diduduki, Jumat (28/5/2021).

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi, Zakaria Hamayel (28) terkena peluru di dada, ketika ia berada di desa Beita, Nablus.

Dilansir Al Jazeera, dijelaskan bahwa insiden ini terjadi ketika demonstrasi menentang perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.

Baca juga: Arab Saudi Tidak Izinkan Maskapai Israel Gunakan Wilayah Udaranya

Baca juga: HNW: Pemerintah Harus Bantu PBB Tuntut Kejahatan Perang Israel

Kerabat Zakaria Hamayel yang berusia 28 tahun, yang terkena peluru di dada oleh pasukan Israel selama protes terhadap perluasan pemukiman, menghadiri pemakamannya di desa Baita, selatan Nablus, di Tepi Barat yang diduduki, pada Mei. 28, 2021. Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina dalam bentrokan di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina. Hamayel terkena peluru di dada di desa Beita, selatan Nablus, selama protes terhadap perluasan pemukiman Israel di tanah Palestina, kata kementerian itu.

Saksi mata mengungkapkan bahwa sebagian di antara kerumunan, dengan wajah tertutup masker, melemparkan batu ke arah tentara dan membakar ban.

"Tentara Israel melepaskan tembakan, menewaskan satu orang," kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Namun, tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan kantor berita AFP untuk memberikan komentar.

Pada Selasa (25/5/2021), pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Al-Amari dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Pasukan Israel telah melakukan penangkapan di seluruh Tepi Barat menyusul kekerasan yang meletus sekitar konflik 11 hari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Gaza, yang pecah pada 10 Mei dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir pekan lalu.

Pertempuran itu pecah setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan atas langkah Israel untuk secara paksa mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur untuk memberi jalan bagi para pemukim.

Baca juga: Partai Gelora: Pembubaran Negara Israel, Alternatif Solusi yang Harus Dipikirkan PBB

Para pelayat membawa jenazah Zakaria Hamayel yang berusia 28 tahun, yang terkena peluru di dada oleh pasukan Israel selama protes terhadap perluasan pemukiman, selama pemakamannya di desa Baita, selatan Nablus, di Tepi Barat yang diduduki. , pada 28 Mei 2021. Pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina dalam bentrokan di Tepi Barat yang diduduki, kata kementerian kesehatan Palestina. Hamayel terkena peluru di dada di desa Beita, selatan Nablus, selama protes terhadap perluasan pemukiman Israel di tanah Palestina, kata kementerian itu.

Protes Palestina atas pengusiran itu memicu tindakan keras Israel dan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa, yang dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.

Sejak 10 Mei, lebih dari 25 warga Palestina telah tewas dalam konfrontasi di Tepi Barat yang diduduki, di mana setidaknya 400.000 pemukim Israel tinggal bersama sekitar 2,8 juta warga Palestina.

Tepi Barat telah diduduki sejak 1967, ketika tentara Israel merebutnya bersama dengan Jalur Gaza dalam apa yang disebut Perang Enam Hari.

Baca juga: Pakta Perdamaian Oslo Harus Jadi Pengingat Dalam Mewujudkan Perdamaian Israel-Palestina

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina ketika yang lain mengibarkan tanda V untuk kemenangan saat mereka merayakan di depan bangunan yang hancur gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir antara Israel dan dua kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza pada 20 Mei 2021. Israel dan keduanya kelompok bersenjata utama Palestina di Gaza, Hamas dan Jihad Islam, mengumumkan gencatan senjata pada 20 Mei 2021, yang bertujuan untuk mengakhiri konflik paling dahsyat di antara mereka selama tujuh tahun. Gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir diumumkan menyusul meningkatnya tekanan internasional untuk mengakhiri 11 hari konflik yang telah merenggut nyawa di kedua sisi, dengan jet Israel menghantam Gaza dengan serangan udara saat militan menembakkan ribuan roket ke arah Israel. (MOHAMMED ABED / AFP)

Upaya Penyelidikan PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Dewan HAM PBB (UNHRC) menyetujui resolusi PBB untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan selama konflik di Gaza.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini