TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel dilaporkan melepaskan tembakan dan menewaskan warga Palestina selama aksi protes di Tepi Barat yang diduduki, Jumat (28/5/2021).
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi, Zakaria Hamayel (28) terkena peluru di dada, ketika ia berada di desa Beita, Nablus.
Dilansir Al Jazeera, dijelaskan bahwa insiden ini terjadi ketika demonstrasi menentang perluasan pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.
Baca juga: Arab Saudi Tidak Izinkan Maskapai Israel Gunakan Wilayah Udaranya
Baca juga: HNW: Pemerintah Harus Bantu PBB Tuntut Kejahatan Perang Israel
Saksi mata mengungkapkan bahwa sebagian di antara kerumunan, dengan wajah tertutup masker, melemparkan batu ke arah tentara dan membakar ban.
"Tentara Israel melepaskan tembakan, menewaskan satu orang," kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Namun, tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan kantor berita AFP untuk memberikan komentar.
Pada Selasa (25/5/2021), pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Al-Amari dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Pasukan Israel telah melakukan penangkapan di seluruh Tepi Barat menyusul kekerasan yang meletus sekitar konflik 11 hari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Gaza, yang pecah pada 10 Mei dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir pekan lalu.
Pertempuran itu pecah setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan atas langkah Israel untuk secara paksa mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur untuk memberi jalan bagi para pemukim.
Baca juga: Partai Gelora: Pembubaran Negara Israel, Alternatif Solusi yang Harus Dipikirkan PBB
Protes Palestina atas pengusiran itu memicu tindakan keras Israel dan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa, yang dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.
Sejak 10 Mei, lebih dari 25 warga Palestina telah tewas dalam konfrontasi di Tepi Barat yang diduduki, di mana setidaknya 400.000 pemukim Israel tinggal bersama sekitar 2,8 juta warga Palestina.
Tepi Barat telah diduduki sejak 1967, ketika tentara Israel merebutnya bersama dengan Jalur Gaza dalam apa yang disebut Perang Enam Hari.
Baca juga: Pakta Perdamaian Oslo Harus Jadi Pengingat Dalam Mewujudkan Perdamaian Israel-Palestina
Upaya Penyelidikan PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Dewan HAM PBB (UNHRC) menyetujui resolusi PBB untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan selama konflik di Gaza.