News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Partai Oposisi Israel Siap Gulingkan Perdana Menteri Netanyahu, Pertama Kalinya Partai Arab Gabung

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020.

Jika koalisi gagal memenangkan dukungan mayoritas di Knesset yang memiliki 120 kursi, ada risiko negara itu harus mengikuti pemilu untuk kelima kalinya dalam dua tahun.

Berkenaan dengan kesepakatan koalisi, sebuah gambar menunjukkan Yair Lapid, Bennett, dan Mansour Abbas menandatangani perjanjian.

Diketahui Mansour Abbas merupakan seorang politisi Islam dari Partai Ra'am.

Abbas pernah mendefinisikan dirinya sebagai seorang Muslim dan keturunan Arab sekaligus warga negara Israel.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, pemerintah akan memasukkan Partai Arab-Israel.

Menurut laporan BBC, kesepakatan dengan Abbas dianggap banyak orang mustahil melihat sejarah perselisihan antara Arab dan Israel.

Netanyahu Berusaha Gagalkan Koalisi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan politik di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, pada 30 Mei 2021. Kelompok garis keras nasionalis Naftali Bennett mengatakan hari ini dia akan bergabung dengan koalisi pemerintahan yang dapat mengakhiri pemerintahan pemimpin terlama di negara itu. , Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (YONATAN SINDEL / POOL / AFP)

Baca juga: Detik-detik Terakhir Partai Oposisi Israel Membentuk Pemerintahan untuk Gulingkan Benjamin Netanyahu

Baca juga: BUDAYA Palestina Sejak Dulu Senang Merawat Tamu, Sangat Cepat Mempercayai Orang dari Seluruh Dunia

Benjamin Netanyahu yang telah menjabat sebagai perdana menteri selama 12 tahun berusaha memblokir pemerintahan baru yang akan menggulingkannya.

Dia menyebut pemerintah baru yang diusulkan sebagai "penipuan abad ini", dengan mengatakan itu membahayakan negara dan rakyat Israel, dikutip dari BBC

Pengamat telah mencatat bahwa Netanyahu kemungkinan akan mencoba mencegah koalisi itu mendapatkan dukungan yang dibutuhkannya.

Diketahui delapan partai oposisi telah mencapai kesepakatan untuk bekerja sama membentuk pemerintahan baru pada Rabu (2/6/2021).

Tetapi koalisi itu sejatinya masih membutuhkan dukungan parlemen untuk menjabat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini