TRIBUNNEWS.COM - Nathaniel Veltman, pelaku penyerangan terhadap satu keluarga Muslim di Kota London, Kanada disebut sempat tertawa saat kejadian.
Dilansir NYPost dari London Free Press of Canada, seorang sopir taksi yang sempat bertemu Veltman menceritakan kejadian itu.
Sopir itu mengaku sedang beristirahat di luar Cherryhill Village Mall saat melihat sebuah truk pickup hitam masuk ke area parkir dan berhenti di belakang taksinya.
Adapun pengakuan dari sopir taksi ini disampaikan atasannya yakni Presiden Yellow Taxi London, Hassan Savehilaghi.
Savehilaghi mengatakan karyawannya itu mengaku trauma untuk bercerita soal pengalamannya bertemu Veltman.
Baca juga: Satu Keluarga Muslim Ditabrak, PM Kanada Sebut Pelaku Teroris: Mereka Diserang karena Keyakinan
Baca juga: Seorang Pria di Kanada Tabrak 5 Anggota Keluarga Muslim, Pelaku Diduga Islamofobia
Menurut cerita sopir taksi tersebut, Veltman mengenakan rompi anti peluru, helm bergaya militer, dan baju bergambar swastika.
Sopir pikap yakni Veltman, mengatakan kepada sopir taksi untuk menelepon polisi karena dia baru saja membunuh seseorang.
"Itu hancur dipenuhi darah," kata Savehilaghi, menggambarkan kondisi body depan pickup.
"Ketika mereka (polisi) mengeluarkannya dari kendaraan, dia tertawa," kata Savehilaghi, menambahkan bahwa Veltman diduga meminta sopir taksi untuk merekam penangkapannya.
"Dia (sopir taksi) benar-benar trauma. Ini menakutkan. Anda sendirian," kata Savehilaghi.
John Dennett, seorang pekerja di Cherryhill Village Mall mengaku bahwa dia juga berbicara dengan sopir taksi tersebut.
Pengakuannya menguatkan rincian yang diberikan Savehilaghi berdasarkan cerita karyawannya itu.
Polisi telah mengkonfirmasi bahwa Veltman mengenakan rompi pelindung tubuh, tetapi menolak untuk mengatakan apakah dia juga mengenakan baju bergambar swastika, Lapor Free Press.
Veltman (20) didakwa empat pembunuhan tingkat pertama atas meninggalnya Salman Afzaal (46), istrinya Madiha (44), putri mereka Yumna (15), dan ibu Afzaal yang berusia 74 tahun.