News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Hari Ini Aung San Suu Kyi Hadapi Sidang, Berikut Kasus-kasus yang Dituduhkan Junta Myanmar padanya

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aung San Suu Kyi - Hari ini, Senin (14/6/2021), pemimpin Myanmar yang digulingkan militer Aung San Suu Kyi akan menghadapi sidang atas tuduhan Junta kepadanya.

Tetapi, dua tahun kemudian Ko Ni ditembak mati.

Pada tahun 2017, ratusan ribu orang Rohingya yang sebagian besar Muslim melarikan diri ke Bangladesh ketika militer melancarkan tindakan keras brutal di negara bagian Rakhine di bagian barat.

Aung San Suu Kyi tidak mengutuk tindakan militer, dan setelah kasus genosida itu dibawa ke Mahkamah Internasional di Den Haag, dia melakukan perjalanan ke Belanda untuk membela apa yang telah dilakukan para jenderal.

Richard Horsey mengatakan, atas tindakan itu, reputasi Aung San Suu Kyi jatuh secara spektakuler.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Tuntut Aung San Suu Kyi atas Dugaan Korupsi: Dia Dinyatakan Bersalah

"Popularitas domestik Aung San Suu Kyi hanya tumbuh saat dia beralih dari pembangkang menjadi pemimpin nasional."

"Secara internasional, dia jatuh secara spektakuler dari kasih karunia sebagai akibat dari kekerasan terhadap Rohingya, di mana dia terlihat terlibat dengan menyangkal tingkat pelanggaran dan membela militer," ujar Richard Horsey.

Thinzar Shunlei Yi adalah salah satu dari banyak pembela hak asasi manusia muda yang tumbuh mengidolakan Aung San Suu Kyi.

Thinzar Shunlei Yi kecewa dengan tindakan Aung San Suu Kyi tersebut, dan menentang perbuatan sang Pemenang Hadiah Nobel.

"Saya blak-blakan menentangnya dan mendapat banyak serangan balik," kata Thinzar Shunlei Yi.

Bukan hanya selama krisis Rohingya di mana Aung San Suu Kyi gagal memenuhi harapan pendukungnya.

"Dia juga dipandang meninggalkan prinsip-prinsip hak asasi manusianya ketika berada di pemerintahan dengan cara lain, termasuk perlakuannya terhadap media bebas, masyarakat sipil, dan hak-hak etnis minoritas," jelas Richard Horsey.

Ketika dua wartawan Reuters ditangkap karena mengekspos pembunuhan militer terhadap warga sipil Rohingya, Aung San Suu Kyi mengatakan kasus itu tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi sama sekali.

Selama masa kekuasaannya, jurnalis dan pengguna Facebook menghadapi tuntutan pidana karena mengkritik politisi NLD.

Berita lain seputar Krisis Myanmar

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini