TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengonfirmasi telah menembakan serangan udara ke Gaza, Rabu (16/6/2021) sebagai tanggapan atas peluncuran balon pembakar pada Selasa (15/6/2021).
Melansir itv.com, balon pembakar yang dikirim Palestina ke Israel menyebabkan sedikitnya 20 kebakaran di ladang wilayah Israel selatan.
Serangan dari Palestina datang setelah ratusan ultra-nasionalis Israel turun ke jalan dan berbaris di Yerusalem timur.
Pawai tersebut menandai acara tahunan untuk merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem timur pada 1967 lalu, namun acara dianggap sebagai provokasi.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Gaza setelah Palestina Kirim Balon Pembakar
Baca juga: BREAKING NEWS: Militer Israel Konfirmasi Serangan Udara ke Gaza
Sementara, Hamas mengimbau warga Palestina untuk menentang kegiatan yang dianggap dapat memicu kembali perang 11 hari yang baru saja padam.
Alunan musik menggelegar, ratusan kaum nasionalis Yahudi berkumpul dan bergerak menuju Gerbang Damaskus.
Para pemuda mendominasi kerumunan tersebut. Banyak di antara mereka memegang bendera Israel biru-putih, menari serta menyanyikan lagu-lagu religi.
Dalam lirik lagu lain yang dinyanyikan terdengar "semoga desamu terbakar".
Baca juga: Profil Yair Lapid, Pemimpin Oposisi yang Menantang Benjamin Netanyahu dalam Pemilu Israel
Menteri Luar Negeri Israel yang baru, Yair Lapid mengecam aksi rasis tersebut dengan mengatakan "aib bagi rakyat Israel".
"Fakta bahwa ada kaum radikal yang berbendera Israel mewakili kebencian dan rasisme adalah keji dan tak termaafkan," kata Yair Lapid.
Meski terlihat riuh, kerumunan tampak jauh lebih kecil dari parade yang berlangsung bulan lalu.
Dari Gerbang Damaskus, demonstran berjalan mengelilingi Kota Tua ke Tembok Barat, tempat paling suci, di mana orang Yahudi bisa berdoa.
Menjelang pawai, polisi Israel membersihkan area di depan Gerbang Damaskus, menutup jalan untuk lalu lintas, memerintahkan toko-toko untuk tutup dan mengusir pengunjuk rasa Palestina.
Polisi mengatakan, petugas menangkap 17 orang yang dicurigai terlibat dalam kekerasan.