Bentrokan itu menyebar ke kompleks Masjid Al-Aqsa.
Ketegangan pada saat itu semakin dipicu oleh protes atas ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi, juga di Yerusalem.
Puncak ketegangan terjadi pada 10 Mei, saat ultra-nasionalis Israel mengadakan parade bendera tahunan mereka.
Atas nama mempertahankan kota suci, Hamas menembakkan roket jarak jauh ke Yerusalem, mengganggu pawai dan memicu perang Gaza, yang merenggut lebih dari 260 nyawa warga Palestina dan menewaskan 13 orang di Israel.
Hamas telah meminta warga Palestina untuk menunjukkan 'perlawanan yang berani' terhadap pawai tersebut.
Ia mendesak orang-orang untuk berkumpul di Kota Tua dan di Masjid Al-Aqsa untuk bangkit menghadapi penjajah dan melawannya dengan segala cara untuk menghentikan kejahatan dan arogansinya.
Berita lain terkait dengan Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)