Beberapa pengamat mengatakan Kim, yang tingginya sekitar 170 cm dan sebelumnya memiliki berat 140 kilogram, mungkin telah kehilangan sekitar 10-20 kilogram.
Baca juga: Kim Jong Un Akui Korut sedang Krisis Pangan, Harga Pisang di Pyongyang Capai Rp641 Ribu
Baca juga: Tangis Kim Jong Un Pecah saat Cerita Kesulitan Korut: Didera Banjir, Topan hingga Kena Dampak Corona
Seorang analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Seoul, Hong Min, mengatakan, penurunan berat badan Kim tampaknya lebih merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatannya, daripada tanda penyakit.
"Jika dia mengalami masalah kesehatan, dia tidak akan keluar di depan umum untuk mengadakan rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh, sebuah konferensi politik besar yang diperkirakan akan berlangsung dua hingga tiga hari,” kata Hong pertengahan bulan ini.
Kim, yang dikenal sebagai peminum berat dan merokok, berasal dari keluarga dengan riwayat masalah jantung.
Ayah dan kakeknya, yang memerintah Korea Utara sebelum dia, keduanya meninggal karena masalah jantung. Para ahli mengatakan berat badannya bisa meningkatkan kemungkinan penyakit kardiovaskular.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan tidak memiliki informasi untuk dibagikan tentang kesehatan Kim.
Baca juga: Kim Jong Un Pamer Mobil Rp 3,36 M, Bukti Larangan Impor Barang Mewah Tak Berlaku Bagi Penguasa Korut
Baca juga: Kim Jong Un Sebut KorUt Tak Akan Ada Perang Lagi Berkat Miliki Senjata Nuklir: Masa Depan Terjamin
Penampilannya yang lebih ramping telah menjadi fokus perhatian di Korea Selatan, dengan media menerbitkan foto penampilannya sebelumnya dan saat ini.
Seo Yu-Seok dari Institut Kajian Korea Utara yang berbasis di Seoul mengatakan, pembentukan sekretaris pertama Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara baru-baru ini, yang merupakan posisi nomor dua di negara itu, mungkin terkait dengan kemungkinan masalah kesehatan Kim.
Dia mengatakan Kim mungkin telah mengizinkan dibentuknya jabatan itu atas desakan para pejabat tinggi tetapi ia masih belum menunjuk siapa pun untuk pekerjaan itu karena itu dapat menggerogoti kekuasaannya.
"Jika Kim menghadapi masalah kesehatan yang nyata dan dalam kondisi di mana dia tidak bisa mengungkapkan pendapatnya, meskipun dia tidak mati, siapa yang akan membuat keputusan untuk menunjuk sekretaris pertama?" kata Seo.
Ketika spekulasi global bermunculan tentang kesehatan Kim tahun lalu, setelah ia melewatkan peringatan ulang tahun mendiang kakeknya, beberapa analis berspekulasi adik perempuan Kim, Kim Yo Jong, berada di urutan berikutnya untuk mewarisi kekuatan kakaknya. Yang lain mengatakan kepemimpinan kolektif juga dimungkinkan. (Tribunnews.com/TST/9News/Hasanah Samhudi)