Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hasil analisa perhitungan komputer super cepat dunia Fugaku yang dimiliki Jepang, apabila penonton olimpiade 10.000 orang dengan berjarak dan semua mengenakan masker, maka tingkat infeksi virus corona akan sangat kecil baik angin dari bawah maupun angin dari atas.
"Kami menemukan bahwa di tribun penonton stadion nasional Olimpiade, semua orang mengenakan masker, dan kursi kosong tersedia di antara penonton untuk mengurangi risiko infeksi, ternyata hasil analisa Fugaku, tingkat infeksi sangat kecil," ungkap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, Koichi Hagiuda, Selasa (6/7/2021).
Mengenai stadion nasional yang akan menjadi tempat penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Hagiuda mengumumkan pada pertemuan Selasa ini bahwa risiko infeksi cukup rendah bahkan jika termasuk penonton yang berjumlah 10.000 orang.
Baca juga: Estafet Obor Olimpiade di Tokyo Jepang Ditunda Hingga 16 Juli 2021
Menteri Hagiuda mengumumkan hasil perhitungan percobaan risiko infeksi di stadion nasional dengan asumsi bahwa ada 10 orang yang terinfeksi dari 10.000 penonton di superkomputer "Fugaku".
Hasilnya menunjukkan bahwa jika semua orang memakai masker, kursi kosong tersedia di antara penonton, dan angin bertiup dari belakang ke depan seperti yang dirancang oleh stadion, risiko infeksi covid-19 mendekati nol.
Juga, bahkan jika angin bertiup dari depan ke atas, risiko infeksi meningkat sedikit, tetapi perkiraan jumlah orang yang baru terinfeksi per 10.000 orang di stadion kurang dari satu.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.