News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Antrean Panjang Di Klub Malam, Warga Inggris Rayakan Dicabutnya Aturan Pembatasan Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menjalani vaksinasi dalam Serbuan Vaksinasi Covid-19 di halaman Ruko Jala Jaya Koarmada II, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/7/2021). Komando Armada (Koarmada) II melakukan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat maritim selama 2 hari (Sabtu dan Minggu) dengan target 1.000 warga per hari, guna mewujudkan herd immunity atau kekebalan komunal menuju Indonesia sehat. Surya/Ahmad Zaimul Haq

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Para warga 'penggila pesta' tampak berbondong-bondong menuju klub malam di seluruh Inggris yang baru dibuka kembali.

Ini merupakan bentuk perayaan mereka untuk menandai apa yang disebut sebagai 'hari kebebasan'.

Karena sebagian besar aturan pembatasan terkait virus corona (Covid-19) telah dicabut pada tengah malam tadi, tepat saat waktu setempat memasuki 19 Juli 2021.

Dikutip dari laman Russia Today, Senin (19/7/2021), video yang saat ini tengah dibagikan di media sosial menunjukkan adanya antrean panjang yang terjadi di luar berbagai klub malam Inggris menjelang dicabutnya aturan.

Meskipun masih ada sebagian aturan pembatasan yang tersisa, termasuk diantaranya memakai masker dan menjaga jarak sosial.

Sebuah video yang diambil dari dalam klub ikonik di pusat kota London 'Heaven' menunjukkan bagaimana para pengunjung menghitung mundur detik demi detik hingga aturan baru mulai diberlakukan.

Saat jam menunjukkan waktu tengah malam, balon yang telah disediakan pun mulai 'menghujani' para pengunjung yang tengah bersuka ria, diiringi menggelegarnya suara musik.

Sementara beberapa diantaranya terdengar bersorak melihat tanda kehidupan mulai kembali normal, dengan banyak klub membuka pintu mereka untuk kali pertama sejak ditutup pada Maret 2020.

Baca juga: Inggris Resmi Cabut Pembatasan Covid-19, Andalkan Tingkat Vaksinasi yang Tinggi

Namun fengan sekitar 50.000 kasus infeksi baru dilaporkan terjadi di Inggris setiap harinya, pihak oposisi pun mengecam keputusan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson yang mencabut aturan pembatasan.

Juru Bicara Kesehatan Partai Buruh, Jonathan Ashworth menilai tindakan Johnson sebagai keputusan 'gegabah'.

"Kami menentang pembukaan kembali tanpa tindakan pencegahan," kata Ashworth.

Sementara itu, Johnson meyakini keputusannya adalah hal yang tepat.

Ia menegaskan bahwa peluncuran program vaksinasi berhasil memutuskan hubungan antara infeksi dan penyakit.

"Tidak ada keraguan sama sekali, program vaksinasi besar-besaran telah sangat melemahkan hubungan antara infeksi dan rawat inap, dan antara infeksi dengan penyakit serius serta kematian," kata Johnson pada hari Minggu kemarin.

Perlu diketahui, sejauh ini sekitar 68 persen warga Inggris berusia dewasa telah mendapatkan vaksinasi secara penuh.

Kendati demikian, Johnson tetap mengimbau masyarakat Inggris untuk selalu waspada dengan varian B.1.617.2 (Delta) yang dianggap jauh lebih menular dari mutasi sebelumnya.

Ia berpendapat bahwa musim panas adalah waktu terbaik untuk mencabut pembatasan karena 'virus lebih kuat saat cuaca dingin' di musim dingin dan musim gugur.

Inggris memang telah 'mengucapkan selamat tinggal' pada sebagian besar aturan pembatasan Covid-19 yang diterapkannya, namun negara itu belum mencabut sepenuhnya aturan tersebut di seluruh wilayahnya.

Irlandia Utara pun diperkirakan akan mengikuti langkah Inggris, yakni melonggarkan sebagian besar pembatasannya pada 26 Juli mendatang.

Begitu pula Skotlandia yang melonggarkan beberapa aturan Covid-19 pada hari Senin, namun tetap mempertahankan perintah memakai masker serta pembatasan pertemuan di dalam ruangan.

Negara tersebut berharap bisa mencabut sebagian besar aturan itu pada 9 Agustus mendatang.

Lalu Di Wales, yang memiliki tingkat infeksi terendah di Inggris, sebagian besar pembatasan diperkirakan akan dicabut pada 7 Agustus mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini