News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sempat Tolak Lockdown, PM Inggris Diklaim Sebut Hanya Lansia Usia 80an yang Kritis karena Covid-19

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers virtual tentang pandemi Covid-19, di dalam 10 Downing Street di pusat kota London pada 27 Januari 2021. Johnson mengatakan Rabu bahwa sekolah akan menjadi tempat pertama yang diizinkan untuk dibuka kembali, tetapi tidak sebelum 8 Maret paling cepat, setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi bagi orang-orang yang paling rentan pada pertengahan Februari.

Cummings, dalam wawancara BBC mengklaim mantan atasannya mengatakan kepada para pejabat bahwa dia harusnya tidak pernah setuju menerapkan lockdown nasional pertama.

Cummings juga mengaku harus meyakinkan PM Johnson agar batal menemui Ratu.

"Aku berkata, apa yang kamu lakukan, dan dia (Johnson) berkata, aku akan menemui ratu dan aku menjawab, apa yang kamu bicarakan, tentu saja kamu tidak bisa pergi dan menemui Ratu," kata Cummings kepada PM.

Ratu Elizabeth II selama upacara untuk menandai seratus tahun Angkatan Udara Australia di CWGC Air Forces Memorial, Runnymede di Surrey pada 31 Maret 2021. (Steve REIGATE / POOL / AFP)

Baca juga: Ratu Elizabeth II Kirim Pesan ke Southgate Jelang Final Euro 2021, Kenang Memori Manis 1966

Baca juga: Demonstran Kanada Gulingkan Patung Ratu Elizabeth II dan Victoria, Protes Temuan Jenasah  Pribumi

Dikutip dari BBC, Cummings menjelaskan bahwa dia khawatir PM atau dirinya terpapar corona karena ada staf kantor yang terinfeksi. 

Sehingga ada kemungkinan Ratu ikut tertular.

Downing Street membantah insiden ini dan Istana Buckingham menolak berkomentar.

Penanganan Covid-19 di Inggris sempat membuat pemerintahan PM Johnson dipertanyakan publik.

Namun kritik Cummings sejauh ini belum mempengaruhi jajak pendapat terhadap perdana menteri.

Virus corona telah menginfeksi 220 negara di dunia.

Inggris merupakan salah satu negara dengan angka kasus dan kematian terkait Covid-19 yang cukup tinggi.

Menurut catatan Worldometers pada Selasa (20/7/2021), Inggris memiliki 5,4 juta kasus infeksi dan ada di posisi ke-7 dunia.

Halaman depan surat kabar Evening Standard menyoroti isu yang sedang dipertimbangkan pemerintah untuk mewajibkan semua pengunjung ke Inggris harus dikarantina di sebuah hotel. Foto diambil di luar stasiun kereta Victoria di pusat kota London pada 25 Januari 2021. (Hollie Adams / AFP)

Baca juga: George Soros dan Bill Gates Pimpin Pembelian Perusahaan Teknologi Diagnostik Inggris

Baca juga: Kabar Corona Dunia: Indonesia Pecah Rekor Kematian, Inggris Siap Pesta, India Khawatir Gelombang 3

Sedangkan angka kematiannya sebesar 128.727.

Pada Senin (19/7/2021) negara ini resmi mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Semua batasan selama Covid-19 ditiadakan mulai Minggu tengah malam waktu Inggris atau Senin pagi waktu Indonesia, bersamaan dengan pencabutan aturan wajib masker dan WFH.

Kini klub malam dapat beroperasi kembali tanpa ada batasan jumlah pengunjung.

Tempat-tempat dalam ruangan lainnya seperti teater dan bioskop juga akan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh.

Berita terkait Virus Corona

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini