Kunjungan para pejabat ini dianggap sebagai tanda-tanda upaya AS untuk mengintensifkan keterlibatan ketika China menantang pengaruh Washington di Asia.
Laut China Selatan
Berdasarkan hasil pembicaraan sebelumnya di Jepang dan Korea Selatan, Sherman diharapkan dapat mendesak China untuk merevisi kegiatannya di Laut China Selatan serta sikapnya terhadap masalah hak asasi manusia.
Baca juga: Armada Perang Inggris Masuki Medan Konflik Laut China Selatan
Baca juga: China Mengaku Telah Mengusir Kapal Perang AS di Laut China Selatan: Ini Kata Amerika Serikat
Dilansir dari NHK, Sherman juga diharapkan untuk meminta China untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah Korea Utara dan perubahan iklim.
China dianggap siap untuk tidak membuat konsesi apa pun tentang masalah yang berkaitan dengan kedaulatan dan keamanan nasionalnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan Jumat lalu bahwa Amerika Serikat tidak dalam posisi untuk berkhotbah ke China atau menanganinya dengan tangan kosong.
Zhao Lijian mengatakan China bertekad untuk melindungi kedaulatannya sendiri, keamanan nasional, dan keuntungan dari perkembangannya.
Hubungan antara kedua negara telah memburuk sejak diplomat top mereka bentrok secara langsung pada pertemuan di negara bagian Alaska, AS pada bulan Maret.
Baca juga: Menlu AS Antony Blinken Tegaskan China Harus Bekerja Sama Terkait Investigasi Asal-usul Covid-19
Baca juga: China Usir Kapal Perang AS di Laut China Selatan, Blinken Peringatkan Beijing Tak Ganggu Filipina
Perhatian sekarang difokuskan pada apakah pembicaraan bilateral yang akan datang akan dapat mencapai terobosan dalam kebuntuan dan membuka jalan bagi pertemuan puncak pertama antara Biden dan mitranya dari China Xi Jinping. (Tribunnews.com/Xinhua/VOA/NHK/Hasanah Samhudi)