News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

140 Warga Palestina Terluka dalam Konfrontasi dengan Pasukan Israel di Tepi Barat

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa Palestina dan pemukim Israel bentrok di dekat pasukan keamanan dan tentara Israel selama konfrontasi di kamp tentara Israel yang sebelumnya dievakuasi di dekat pos pemeriksaan Tayasir, timur Tubas di utara Tepi Barat yang diduduki pada 24 Juli 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 140 warga Palestina dilaporkan terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Beita, Tepi Barat yang diduduki, selama protes terhadap pos pemukiman ilegal Israel, kata petugas medis.

Tentara Israel mengatakan dua tentara juga mengalami "luka ringan" dalam kekerasan pada Jumat (23/7/2021).

Melansir Al Jazeera, ratusan warga Palestina berkumpul di Beita, yang terletak di utara Tepi Barat yang diduduki Israel, untuk memprotes pos terdepan ilegal di dekat Eviatar, kata seorang koresponden AFP.

Di daerah itu telah telah terjadi demonstrasi menentang perluasan pemukiman ilegal di tanah Palestina.

Baca juga: Artileri Pasukan Israel Tembaki Lebanon sebagai Balasan Atas 2 Roket yang Lewati Perbatasan

Baca juga: Remaja Palestina Tewas Usai Ditembak Tentara Israel saat Protes atas Permukiman Ilegal di Tepi Barat

Pengunjuk rasa Palestina dan pemukim Israel bentrok di dekat pasukan keamanan dan tentara Israel selama konfrontasi di kamp tentara Israel yang sebelumnya dievakuasi di dekat pos pemeriksaan Tayasir, timur Tubas di utara Tepi Barat yang diduduki pada 24 Juli 2021. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Tentara Israel mengatakan bahwa "selama beberapa jam terakhir, kerusuhan terjadi di area pos terdepan Givat Eviatar, selatan Nablus."

"Ratusan warga Palestina melemparkan batu ke pasukan (tentara) IDF, yang merespons dengan cara membubarkan kerusuhan," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa dua tentara "yang terluka ringan" dibawa ke rumah sakit.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 146 warga Palestina terluka selama bentrokan, termasuk sembilan oleh tembakan langsung, 34 oleh peluru berlapis karet dan 87 oleh gas air mata.

Pemukim Yahudi mendirikan pos terdepan Eviatar ilegal pada awal Mei, membangun rumah beton dan gubuk sederhana dalam hitungan minggu.

Pembangunan itu bertentangan dengan hukum internasional dan Israel dan memicu protes sengit dari warga Palestina yang bersikeras bahwa itu dibangun di tanah mereka.

Namun menyusul kesepakatan yang dicapai dengan pemerintahan baru Perdana Menteri Naftali Bennett, para pemukim meninggalkan pos terdepan pada 2 Juli, sementara bangunan yang mereka bangun tetap berada di bawah penjagaan tentara.

Kementerian pertahanan Israel mengatakan akan mempelajari daerah itu untuk menilai apakah itu bisa, di bawah hukum Israel, dinyatakan sebagai tanah negara.

Jika itu terjadi, Israel kemudian dapat mengizinkan sebuah sekolah agama untuk dibangun di Eviatar, dengan tempat tinggal untuk staf dan siswanya.

Sekitar 475.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di Tepi Barat yang diduduki, yang telah diduduki Israel sejak 1967.

Baca juga: Sorotan Olimpiade Tokyo 2021 Hari Ini: Atlet Algeria Tolak Peluang Lawan Israel Demi Palestina

Baca juga: Israel Akan Mulai Uji Klinis Vaksin Covid-19 Versi Kapsul

Kerabat menghibur Ruba al-Tamimi saat dia berduka atas putranya Muhammad selama prosesi pemakamannya di Deir Nizam, barat kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, pada 24 Juli 2021, setelah kematiannya karena luka tembak yang diderita sehari sebelumnya selama bentrokan dengan tentara Israel. Al-Tamimi tewas setelah ditembak dalam bentrokan dengan tentara Israel pada protes atas permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, kata pihak berwenang Palestina. Remaja berusia tujuh belas tahun yang menderita luka tembak, kemudian meninggal di rumah sakit, kata kementerian kesehatan Palestina, sehari setelah kekerasan di desa Beita, Palestina.

Seorang remaja Palestina tewas setelah ditembak oleh tentara Israel saat protes atas permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, kata pihak berwenang Palestina, pada Sabtu (24/7/2021).

"Mohammed Munir al-Tamimi (17) menderita luka tembak, sesaat kemudian meninggal di rumah sakit," kata Kementerian Kesehatan Palestina, sehari setelah protes di desa Beita, Palestina.

Melansir Al Jazeera, media Palestina melaporkan, ratusan warga Palestina menghadiri pemakaman remaja itu di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: PM Bennet: Warga Israel yang Tidak Divaksinasi Akan Ditolak Masuk Ke Sinagoga

Baca juga: Mantan Komisaris Tinggi HAM PBB Selidiki Pelanggaran dalam konflik Israel dan Palestina

Berita lain terkait Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini