Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penampilan robot pemain basket di saat istirahat pertandingan basket Olimpiade 2021 Minggu (25/7/2021) ternyata banyak menarik banyak orang.
Biasa disebut robot CUE (yang berarti Pemicu) diperkenalkan sejak pertandingan tim Alvark Tokyo pada tanggal 28 Maret 2018 yang langsung menarik banyak perhatian masyarakat. Kemudian dikembangkan menjadi CUE2 dan kini sudah menjadi CUE3 (bacanya Kyu three).
CUE awalnya dikembangkan oleh sukarelawan di perusahaan Toyota di waktu luang mereka.
Robot yang dilengkapi dengan AI yang memutuskan 100% pemotretan.
CUE3 diluncurkan pada pertandingan B League Alvark Tokyo vs Sun Rockers Shibuya pada tanggal 10 April 2019 dan kini ditampilkan di pertandingan basket Olimpiade Jepang.
Robot basket yang dikembangkan oleh Toyota ini terdaftar sebagai pemain di tim basket profesional Alvark Tokyo (selanjutnya disebut Alvark). Dia berasal dari Kota Toyota, Prefektur Aichi, Jepang dengan tinggi 204 cm dan berat 56 kg (CUE2).
Ini adalah pertama kalinya robot terdaftar sebagai pemain dalam sejarah liga bola basket profesional. Tapi siapa CUE?
Bagaimanapun, tampaknya Toyota sedang mengembangkan robot bola basket.
Itu lahir dari perencanaan kelompok sukarelawan in-house! Toyota.
CUE saat ini sedang dikembangkan oleh AI Athlete Robot Development Group dari Future Creation Center, tetapi awalnya sebagai salah satu rencana acara dari grup sukarelawan in-house "Toyota Technical Association" (selanjutnya disebut sebagai "Toyota Gikai") , yang memiliki sejarah Toyota tertua.
Sepertinya ia lahir. Tema Proyek ini adalah "Seorang amatir yang lengkap menantang pengembangan kecerdasan buatan dari awal."
Kecerdasan buatan adalah sistem buatan yang membuat penilaian dan tugas intelektual seperti manusia, tetapi membutuhkan pembelajaran seperti manusia.
Anggota perencanaan tidak tahu apa yang harus dipelajari dan berapa banyak yang harus dipelajari, meskipun mereka sedang berusaha mempelajari kecerdasan buatan dengan segera.