TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah foto yang memperlihatkan warga memadati Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, beredar di media sosial beberapa hari yang lalu.
Ribuan warga berusaha mengungsi dari Afghanistan setelah Taliban berhasil menguasai ibu kota negara, Kabul.
Di tengah kekacauan tersebut, sebuah video memilukan yang memperlihatkan proses penyelamatan seorang bayi oleh tentara Amerika Serikat (AS), menarik perhatian global.
Video berdurasi 10 detik itu diunggah oleh pengguna Twitter Omar Haidari, @OmarHaidari1, pada Jumat (20/8/2021).
Video tersebut menunjukkan seorang tentara AS mengangkat bayi dari atas pagar dengan kawat berduri di bandara Kabul.
Baca juga: Adik Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban, Minta Masyarakat Afghanistan Terima Pemerintah Taliban
Dalam video menunjukkan bagaimana popok bayi itu hampir terlepas saat satu tangan dari warga yang berkerumun mengulurkan tangan untuk menyerahkan bayi pada tentara AS.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan pihaknya diberitahu bahwa bayi tak dikenal itu sakit dan tentara diminta untuk membantu.
"Video yang Anda bicarakan, orang tua meminta Marinir (tentara) untuk menjaga bayi itu karena bayinya sakit," kata John Kirby sebagaimana dilansir CNA.
"Jadi Marinir yang Anda lihat menjangkau melewati tembok membawanya ke rumah sakit Norwegia yang ada di bandara," sambungnya.
John Kirby mengatakan, tentara merawat bayi itu dan akan mengembalikannya ke ayah anak itu setelah sembuh.
Baca juga: Cerita di Balik Foto-foto Viral Tentara AS Selamatkan Bayi Afghanistan, Bikin Netizen Menangis
Hal itu adalah bentuk tindakan belas kasihan karena ada kekhawatiran tentang bayi itu.
"Mereka merawat bayi itu dan akan mengembalikan bayi itu ke ayah anak itu," jelas John Kirby.
"Itu adalah tindakan belas kasih karena ada kekhawatiran tentang bayi itu," sambungnya.
Dia mengatakan dia tidak tahu siapa keluarga itu atau status mereka, apakah mereka telah diterima untuk berimigrasi ke AS atau tidak di bawah program khusus untuk warga Afghanistan yang bekerja untuk Amerika.