Hal ini kemudian diserap sejumlah warga di Australia.
Therapeutic Goods Administration Australia mengatakan, terjadi peningkatan permintaan impor Ivermectin hingga sepuluh kali lipat.
Pharmaceutical Society of Australia mengatakan pada Rabu bahwa anggotanya melihat peningkatan orang yang menggunakan Ivermectin dan menolak mengatakan untuk apa itu.
Orang-orang dalam kelompok anti-vaksinasi dilaporkan berbagi informasi tentang dokter yang akan memberikan resep Ivermectin, cara mendapatkan obat dari toko internasional, dan cara mendapatkan Ivermectin versi lainnya.
Peningkatan jumlah panggilan ke hotline informasi racun AS mendorong Food and Drug Administration memberi tahu masyarakat agar tidak menggunakan obat tersebut.
"Kalian bukan kuda," kata FDA dalam cuitannya.
"Kalian bukan sapi. Serius, kalian semua. Hentikan."
FDA memperingatkan ada sejumlah efek samping penggunaan Ivermectin.
Di antaranya yakni ruam kulit, mual, muntah, diare, sakit perut, pembengkakan wajah atau anggota badan, efek samping neurologis, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, ruam kulit, dan cedera hati (hepatitis).
"Kelainan tes laboratorium termasuk penurunan jumlah sel darah putih dan peningkatan tes hati. Setiap penggunaan Ivermectin untuk pencegahan atau pengobatan Covid-19 harus dihindari," jelas FDA.
Pihak berwenang Australia, termasuk universitas yang pertama kali menguji coba Ivermectin untuk Covid-19, menekankan bahwa obat tersebut tidak boleh digunakan untuk mengobati Covid-19 di luar uji klinis.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak mencoba mengobati dirinya sendiri dengan Ivermectin.
Baca juga: POPULER Internasional: Wanita Afghanistan Melahirkan di Pesawat | FDA Peringatkan soal Ivermectin
Baca juga: Soal Ivermectin, DPR Dorong Industri Farmasi Nasional
Baru-baru ini, anggota parlemen Craig Kelly menyerukan agar Ivermectin dipertimbangkan sebagai pengobatan untuk Covid-19 di Australia.
Ahli Toksikologi, Gunja mengatakan RS Westmead banyak menerima orang-orang datang ke rumah sakit setelah mengobati dirinya sendiri dengan berbagai zat berbahaya.
Beberapa di antaranya menggunakan hydroxychloroquine, desinfektan, pemutih, dan alkohol.
Dia mengatakan vaksinasi adalah cara terbaik dan teraman untuk melindungi diri dari penyakit parah akibat Covid-19.
Berita lain terkait Virus Corona
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)