Rezim pertama Taliban terkenal dengan interpretasinya yang brutal dan kekerasan hukum Islam.
Baca juga: Siapa Pejuang Perlawanan Panjshir? Dipimpin Ahmad Massoud, Menolak Menyerah Meski Dikepung Taliban
Baca juga: Diburu Taliban hingga Disiksa, Polisi Wanita Afghanistan Gulafroz: Saya Tak Bisa Berbuat Apa-apa
Serta perlakuannya terhadap perempuan, yang dipaksa berada di rumah, dilarang sekolah dan bekerja, juga dibatasi kebebasan bergeraknya.
Pada Kamis (2/9/2021), Taliban mengonfirmasi pemimpin tertinggi kelompok itu, Hibatullah Akhundzada, akan menjadi otoritas tertinggi Afghanistan.
Sementara itu, akan ada presiden atau perdana menteri yang akan menjalankan Afghanistan di bawah otoritasnya.
Dikutip dari Al Arabiya, Taliban mengatakan diskusi tentang pembentukan pemerintahan baru telah selesai dan mereka akan segera membuat pengumuman.
"Konsultasi tentang pemerintahan baru hampir selesai dan diskusi tentang kabinet juga telah diadakan."
"Pemerintah (berdasarkan hukum) Islam akan kami umumkan," kata anggota komisi budaya Taliban, Anamullah Samangani.
Ia menambahkan, "Tidak ada keraguan tentang kehadiran Panglima Umat (Akhundzada) di pemerintahan."
"Ia akan menjadi pemimpin pemerintahan dan seharusnya tidak ada pertanyaan mengenai hal ini."
Sosok Mullah Baradar
Mullah Baradar merupakan satu dari empat orang yang mendirikan Taliban pada 1994.
Baca juga: Taliban Menyerang Kelompok Perlawanan di Lembah Panjshir Setelah Perundingan Gagal
Baca juga: Siapa Gulafroz? Wanita yang Dianggap Berbahaya & Dicari Taliban, Sempat Ditodong Senjata Tentara AS
Dilansir Hindustan Times, Baradar lahir pada 1968 di Provinsi Uruzgan.
Ia pernah bertempur melawan Soviet di tahun 1980-an saat tergabung dalam Mujahidin Afghanistan.
Pada 1989, setelah Soviet pergi dan Afghanistan dilanda perang saudara, Baradar mendirikan madrasah di Kandahar bersama Mullah Muhammad Omar.