Sejauh ini, belum ada komentar dari pejabat Taliban.
Meski masih terpinggirkan, perempuan Afghanistan berjuang untuk dan mendapatkan hak-hak dasar selama 20 tahun terakhir, menjadi anggota parlemen, hakim, pilot dan polisi.
Ratusan ribu perempuan telah memasuki dunia kerja.
Ini merupakan suatu keharusan.
Lantaran, dalam beberapa kasus, banyak perempuan menjadi janda dan kini harus menghidupi keluarga karena suami mereka cacat akibat konflik selama beberapa dekade belakangan.
Taliban dilaporkan menunjukkan sedikit kecenderungan untuk menghormati hak-hak perempuan.
Ini terlihat dari tidak adanya perempuan yang dimasukkan dalam pemerintahan dan banyak yang dihentikan untuk kembali bekerja.
Sumber: Kompas.TV