News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Taliban: Hukuman Eksekusi dan Potong Tangan Dipastikan akan Dilakukan Lagi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Taliban berkendara di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul pada 16 September 2021. AFP/BULENT KILIC

Turabi mengatakan kali ini hakim, termasuk wanita, akan mengadili kasus dengan dasar hukum dari Al-Quran.

Dia mengatakan hukuman yang sama akan dihidupkan kembali.

“Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan,” katanya, menyebut itu memiliki efek jera.

Belakangan ini, para pejuang Taliban di Kabul dilaporkan menghidupkan kembali hukuman yang biasa mereka gunakan di masa lalu, yakni mempermalukan orang-orang yang dituduh melakukan pencurian kecil di depan umum.

Menurut laporan AP News, seorang pria diikat tangannya dan diletakkan di bagian belakang truk untuk diarak.

Dalam satu kasus, wajah mereka dicat untuk mengidentifikasi mereka sebagai pencuri.

Di sisi lain, roti basi digantung di leher mereka atau dimasukkan ke dalam mulut mereka.

Anggota Taliban berdiri di luar penjara Pul-e-Charkhi di Kabul pada 16 September 2021. AFP/BULENT KILIC (AFP/BULENT KILIC)

Kini di bawah pemerintahan baru Taliban, Turabi bertanggung jawab atas penjara.

Dia termasuk di antara sejumlah pemimpin Taliban yang ada dalam daftar sanksi PBB.

Selama pemerintahan Taliban sebelumnya, dia adalah salah satu tokoh yang paling ganas dan tidak kenal kompromi.

Ketika Taliban mengambil alih kekuasaan pada 1996, salah satu tindakan pertamanya adalah meneriaki seorang jurnalis wanita, menuntut dia meninggalkan ruangan, dan kemudian memeberikan tamparan di wajah seorang pria yang keberatan.

Dia menuntut laki-laki memakai sorban di semua kantor pemerintah.

Olahraga dilarang dan pasukan penegak Turabi memaksa pria ke masjid untuk salat lima waktu.

Namun dalam wawancara dengan AP pada minggu ini, Turabi berbicara dengan seorang jurnalis wanita dan mengaku Taliban telah berubah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini