Baca juga: Kekurangan Tenaga Kerja, Perkeretaapian Jepang Maksimalkan Teknologi dan Robot
2. Taro Kono Sebut Indonesia Tolak Tawaran Pembangkit Nuklir Jepang
Menteri Reformasi Administrasi dan Regulatori sekaligus Menteri Vaksinasi Jepang, Taro Kono, menyebut nama Indonesia sebagai salah satu negara yang menolak tawaran pembangkit nuklir Jepang.
"Penelitian silakan saja. Saya tak pernah menolak penelitian siapa pun, silakan dilanjutkan dengan baik," papar Taro Kono menjawab pertanyaan mantan wali kota Toru Hashimoto mengenai masa depan nuklir di Jepang dalam perdebatan 4 kandidat Presiden Partai Liberal Demokrat (LDP) di TV Fuji, Minggu (26/9/2021).
Hashimoto menjelaskan agar nuklir tetap dipakai karena sedang ada penelitian dan pengembangan Plutonium yang bisa dipakai lebih baik dan lebih murah sehingga pembangkit nuklir kecil bisa dilakukan di Jepang.
"Bagus penelitian silakan saja. Tapi hasilnya masih akan lama dan belum tahu bagaimana. Kita bicara kenyataan saja. Saat ini beberapa negara karena alasan ekonomi menolak tawaran Jepang mengenai pembangkit nuklir. Misalnya Yordania, Ghana dan Indonesia," ungkap Taro Kono.
Selain soal ekonomi, negara-negara tersebut punya kebijakan yang lain pula mengenai energi di negara masing-masing, menurut Taro Kono.
"Jadi lanjutkan saja penelitian, itu bagus. Kita lihat hasilnya nanti dan apakah bisa diterapkan dalam kenyataan di masa depan, bisa menekan biaya dan realistis dalam alasan ekonomi yang ada," tambahnya.
Baca juga: Vanuatu Soroti HAM di Papua, Tantowi Yahya Balas: Mereka Sendiri Banyak, Kayak Kacamata Kuda Saja
3. Vanuatu Terus Ungkit Kedaulatan Indonesia, Delegasi RI Beri Pesan Menohok
Delegasi Indonesia (RI) memberikan pesan yang menohok kepada Vanuatu yang terus mengungkit kedaulatan RI di Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa Bangsa.
Pasalnya, Vanuatu terus melakukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan Indonesia.
Sindy Nur Fitri, Sekretaris Ketiga PTRI (Perutusan Tetap Republik Indonesia) New York menggunakan kesempatan untuk menggunakan hak jawab Indonesia atas pernyataan yang disampaikan oleh Vanuatu soal Papua di sidang PBB pada Sabtu (25/9/2021).
"Kami secara tegas menolak seluruh tuduhan tidak benar, tidak berdasar, dan menyesatkan yang terus dipelihara oleh Vanuatu," kata Sindy.