"Kami hanya membangun pertahanan nasional kami untuk membela diri dan menjaga keamanan dan perdamaian negara dengan andal,” katanya.
Baca juga: Apabila Jadi PM Jepang, Kishida Akan Temui Pemimpin Korut Setelah Tahu Kebijakan Presiden AS
Baca juga: Angkatan Darat AS Klaim KorUt Miliki 60 Bom Nuklir hingga 5000 Ton Persedian 20 Jenis Senjata Kimia
Pyongyang telah melakukan sejumlah peluncuran misil bulan ini.
Satu di antaranya melibatkan misil jelajah jarak jauh dan satu lagi yang disebut militer Korea Selatan sebagai misil balistik jarak pendek.
Seoul juga berhasil menguji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam untuk pertama kalinya, menjadikannya salah satu dari segelintir negara dengan teknologi canggih.
Pembicaraan antara Pyongyang dan Washington terhenti sejak pertemuan puncak 2019 di Hanoi antara pemimpin Kim dan presiden saat itu Donald Trump.
Korea Utara kemudian berulang kali mengecam Selatan dan presidennya Moon, dan meledakkan kantor penghubung di sisi perbatasan yang telah dibangun Seoul.
Baca juga: China Kirim 24 Jet Tempur ke Taiwan, Taipei Siagakan Sistem Rudal Pertahanan
Baca juga: Korea Utara Uji Coba Rudal Jelajah Jarak Jauh: Ini Tanggapan Amerika Serikat dan Korea Selatan
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mengatakan bahwa mereka bersedia untuk bertemu dengan pejabat Korea Utara di mana saja, kapan saja, tanpa prasyarat, dalam upayanya untuk mencapai denuklirisasi.
Tapi Korea Utara belum menunjukkan kesediaan untuk menyerahkan persenjataannya, yang katanya perlu untuk mempertahankan diri dari invasi AS. (Tribunnews.com/BBC/CNA/Hasanah Samhudi)