Dr Tedros mengatakan, pada akhirnya tanggung jawab ada padanya.
Dia berjanji untuk mendukung dan melindungi para korban, sambil bersumpah akan merombak struktur dan kinerja WHO.
Direktur regional WHO Afrika, Matshidiso Moeti, juga meminta maaf kepada mereka yang menderita karena tindakan staf WHO.
Dia mengatakan sangat kecewa dengan kasus yang terungkap.
Komisi itu mengatakan menemukan kegagalan struktural dan ketidaksiapan mengelola risiko insiden eksploitasi dan pelecehan seksual di negara Afrika tengah itu.
Dikatakan olehnya, hal ini dipengaruhi karena negara sedang fokus pada pemberantasan Ebola.
Lebih dari 2.000 orang tewas dalam wabah Ebola di DR Kongo.
(Tribunnews.com/Yurika)