Suatu saat antara Oktober dan Desember 2018, ketika ibu dan saudara perempuan korban sedang berbelanja bahan makanan, terdakwa masuk ke kamar tidur korban dan memperkosanya.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Bernasib Tragis saat Lindungi Ibu dari Pemerkosaan, Mayatnya Dimasukkan dalam Karung
Baca juga: Heboh, Wanita Pegulat Ini Mengaku Jadi Korban Perkosaan Seorang Bintang Gulat di Usia 18 Tahun
Putrinya memintanya berhenti karena kesakitan. Pas saat itu, seperti perkiraannya, istri dan putri sulungnya pulang.
Terdakwa mengulangi perbuatannya sebelum Desember 2018 ketika korban seorang diri di rumah bersamanya.
Korban tidak memberi tahu ibu atau saudara perempuannya. Ia tidak ingin orang tuanya bertengkar atau bercerai.
Selain itu, ia juga takut ibunya akan memarahi atau bahkan menyalahkannya. Sebelumnya, ibunya berulangkali mengingatkan kepada dirinya agar tidak membiarkan siapapun menyentuhnya atau ia jangan tanpa busana di depan orang lain.
Jaksa mengatakan, pengalaman ini membuat korban sedih dan bingung apa yang akan dilakukan. Ia tidak bisa memberi tahu ibunya, yang selama ini orang paling dekat dengannya dalan keluarga.
Baca juga: Polisi Inggris Tidak Tindaklanjuti Kasus Gugatan Kekerasan Seksual Terhadap Pangeran Andrew
Baca juga: Pangeran Andrew Digugat di Pengadilan New York Atas Dugaan Pelecehan Seksual
Kasus ini terungkap saat perilaku korban memburuk di sekolah pada Agustus 2019.
Korban tertangkap sedang minum minuman keras, menggunakan rokok elektrik, dan mogok ketika ditanyai guru.
Ia mengaku bahwa ayahnya telah “menjamahnya”.
Pihak konselor sekolah dan Kementerian Sosial dan Pengembangan Keluarga pun bertindak.
Petugas membawa korban membuat laporan ke polisi pada 29 Agustus 2019.
Baca juga: Setahun Berlalu, Polisi Tangkap Pelaku Perkosaan di Tangsel Setelah Korban Curhat di Medsos
Baca juga: Jadi Korban Perkosaan Ayah Tiri , Bocah Perempuan Ini Diam, Takut Dibunuh dan Ibunya Diceraikan
Ia selalu teringat atas tindakan ayahnya itu saat mengikuti ujian akhir Sekolah Dasar, ia selalu menangis saat diajak bicara tentang pelecehan tersebut.
Pihak kepolisian kemudian menangkap ayahnya. Pemeriksaan oleh psikater menunjukkan ayahnya tidak memiliki kelainan jiwa.
Namun pelaku mengatakan kepada psikiater bahwa dia telah merencanakan untuk berhubungan seks dengan korban setelah mendengar ramalan ahli feng shui.